Sonora.ID - Setiap orang tua pasti khawatir jika buah hatinya mengalami demam, apalagi demam ini terjadi pada bayi. Meski demam bukan sebuah penyakit, tetapi demam merupakan gejala awal yang dapat mengindikasikan bahwa terdapat masalah tertentu pada tubuh. Secara umum penyebab demam pada bayi yaitu adanya infeksi dari bakteri atau virus.
Munculnya gejala demam pada bayi ini adalah pertanda baik karena sistem kekebalan tubuh imunitas yang terdapat dalam tubuh bayi sedang bekerja melawan serangan kuman penyakit.
Oleh karena itu sebagai orang tua harus tahu apa yang sedang dialami anak, apakah infeksi yang dialami disebabkan oleh virus atau bakteri. Hal ini diperlukan agar anak mendapatkan pengobatan yang tepat.
Antibiotik adalah obat yang efektif untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Sedangkan sebagian besar penyakit yang dialami oleh bayi atau anak-anak disebabkan oleh virus.
Sehingga jika menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus maka akan menimbulkan masalah kesehatan lainnya pada anak.
Pemberian antibiotik pada saat anak terinfeksi virus hanya akan menghilangkan bakteri baik dalam tubuh dan membuat tubuh resistensi terhadap antibiotik.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan oleh Mayo Clinic Proceeding, dari Rochester Epidemiology Project yaitu sebuah kolaborasi penelitian dengan basis populasi di Minnesota dan Wisconsin. Terdapat hasil analisis data bahwa sekitar 70% anak-anak sebelum usia 2 tahun telah menerima paling sedikit satu kali pengobatan antibiotik untuk mengatasi penyakit.
Berdasarkan analisis tersebut terdapat temuan bahwa anak-anak yang sering menerima perawatan antibiotik lebih memungkinkan untuk memiliki banyak penyakit atau masalah kesehatan di masa kanak-kanaknya.
Peneliti juga menemukan beberapa perbedaan penyakit yang terjadi pada anak perempuan dan anak laki-laki. Beberapa masalah terkait dengan penggunaan awal antibiotik diantaranya yaitu asma, obesitas atau masalah berat badan, alergi terhadap makanan, defisit perhatian, dermatitis atopik, gangguan hiperaktif, eksim kulit dan rinitis alergi dengan gejala bersin-bersin dan hidung berair.