Bandung, Sonora.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV-BMTI) meluncurkan ship simulator buatan dalam negeri.
Alat simulasi kemudi kapal digital ini dibangun atas kerja sama BBPPMPV-BMTI dengan sejumlah SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi. Peluncuran ini dalam rangka gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menyampaikan selama ini, Indonesia selalu mengimpor ship simulator atau alat simulasi kemudi kapal digital.
Untuk itu, Dirjen Wikan berharap satuan pendidikan vokasi bidang pelayaran atau kelautan dapat menggunakan ship simulator karya anak bangsa.
“Alhamdulillah, akhirnya Indonesia memiliki alat simulasi kemudi kapal sendiri yang dibangun atas kerja sama SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi yang lebih murah dibandingkan harus impor dari luar negeri,” terang Dirjen Wikan dalam memperkenalkan _ship_ simulator karya Vokasi yang berlangsung di Bandung, pada Jumat (27/5).
Dirjen Wikan mengakui sebelumnya simulator kapal atau ship simulator diimpor dengan harga belasan miliar bahkan puluhan miliar. Menurutnya, untuk harga ship simulator impor tersebut dinilai cukup tinggi ketimbang produksi karya vokasi.
“Akhirnya kini ship simulator buatan dalam negeri kita ini dengan kinerja dan kualitas yang enggak kalah harganya lebih murah 50 persennya,” ujar Dirjen Wikan.
Namun dengan semangat link and match Merdeka Belajar dengan Kurikulum Merdeka, para pelajar dan mahasiswa vokasi berhasil melakukan riset berbasis produk yang bisa digunakan di pasar.
“Ini adalah bukti keberhasilan dunia vokasi. Dengan semangat Merdeka Belajar, kita berhasil melakukan riset vokasi yang menghasilkan produk dan dapat dihilirkan ke masyarakat. Inilah budaya riset vokasi,” tutur Dirjen Wikan.