Ditambah, infrastruktur yang giat dibangun pemerintah akan memungkinkan banyak guru dan kepala sekolah di berbagai daerah dapat mengakses aplikasi LearningX dengan biaya yang relatif terjangkau.
“Saya harap LearningX bisa segera menambah mitra industrinya sehingga hubungan antara sektor pendidikan dan industri tumbuh semakin subur,” tutur dia.
Melalui kerja sama dalam program LearningX, SMK sasaran kerja sama dapat menjadi percontohan dan memberikan sumbangsih bagi SMK lain untuk segera melakukan langkah-langkah strategis guna mewujudkan link and match dan pada akhirnya mampu menjawab tantangan keberkerjaan dari seluruh SMK di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Learning X International, Choi Min menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan performa platfrom yang ditawarkan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.
“Kami ingin memberi sesuatu (bantuan) yang sifatnya lebih berumur panjang dibandingkan kerja sama dalam bentuk lain yang sifatnya sesaat saja,” ujarnya
Choi Min menyebut bahwa tahun ini pihaknya menargetkan 30 ribu siswa dapat merasakan manfaat dari aplikasi yang ia tawarkan.
“Namun kami perlu guru dan mentor yang andal agar hasilnya maksimal serta siswa lebih fokus dan terarah dalam belajar. Kami merancang pusat pembelajaran yang melibatkan beberapa SMK di Jabodetabek,” lanjutnya.
Wikan berharap, upaya bersama ini bisa meningkatkan kualitas SDM vokasi yang andal sesuai kebutuhan masyarakat dan tuntutan industri.
Kolaborasi bersama antara Ditjen Diksi dengan LX International telah ditandai dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pendidikan Vokasi pada tanggal 5 Januari 2022, dan dilanjutkan dengan penandatanganan Rencana Kerja oleh Direktur LX International, Bae Sang Hoo dan Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Saryadi pada 20 Mei 2022 lalu.
Baca Juga: Bangga! Ship Simulator Buatan SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi Diluncurkan
Selama ini, PT LX International merupakan salah satu DUDI yang aktif memberikan kontribusi berupa pelatihan-pelatihan dasar pemrograman bagi pendidik maupun peserta didik di SMK dan perguruan tinggi.
Bentuk implementasi kerja sama merujuk pada kerangka Merdeka Belajar yang link and match 8+i, yaitu penyelarasaan kurikulum LearningX dengan institusi pendidikan vokasi, peningkatan kompetensi di bidang teknologi dan informasi bagi tenaga pendidik dan peserta didik, penyelerasaan guru/praktisi di bidang teknologi informasi oleh LearningX, kolaborasi persiapan Pusat Pelatihan Talenta Digital, sertifikasi bagi pendidik dan peserta didik, penyediaan praktik kerja industri (prakerin) dan penyaluran tenaga magang, rekrutmen lulusan, pengadaan proyek industri oleh tenaga dan peserta didik vokasi, serta pemberian beasiswa vokasi.
Kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi bersama LX International ini sekaligus menambah deretan panjang perusahaan-perusahaan internasional yang ikut berpartisipasi dalam mengembangkan pendidikan vokasi di Indonesia.
Hal ini sekaligus semakin mengukuhkan potensi dan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia yang semakin diminati, tidak hanya industri di tanah air, tetapi juga perusahaan-perusahaan internasional, LX International salah satunya.
Baca Juga: Pendaftaran Program Kampus Mengajar Angkatan 4 Segera Dibuka, Simak Info Selengkapnya!