Meski cukup menghebohkan, namun tindakan yang dilakukan pria itu tidak merusak Mona Lisa.
Lukisan yang dikerjakan Leonardo da Vinci antara 1503 dan 1519 itu masih dalam keadaan utuh, karena dilindungi kaca pengaman.
Lemparan kue itu hanya meninggalkan bekas krim pada kaca, yang dengan segera dapat dibersihkan petugas keamanan.
Sementara pelaku segera digiring keluar dari ruang pameran, setelah sebelumnya mengakhiri aksi mengejutkannya itu dengan melemparkan bunga mawar.
Aquí el momento en que se llevan a quien le aventó un pastel a la Monalisa.pic.twitter.com/HBayMOdcKV
— Alejandro Alemán (@elsalonrojo) May 29, 2022
Bukan serangan pertama
Serangan terhadap lukisan paling terkenal di dunia itu telah terjadi beberapa kali.
Pada 1950-an seorang pria melemparkan asam sulfur ke Mona Lisa, hingga menyebabkan lukisan itu harus direstorasi.
Pada tahun yang sama, seorang pelajar asal Bolivia melempar lukisan itu dengan batu.
Lukisan itu juga menjadi sasaran vandalisme pada 1974 ketika dipamerkan di Tokyo, Jepang. Ketika itu, seorang perempuan dengan kursi roda menyemprotkan cat merah ke kaca pelindung lukisan.
Aksi itu ia lakukan karena merasa tidak puas dengan pelayanan terhadap difabel yang ingin menyaksikan mahakarya Leonardo da Vinci itu.
Sebelum insiden pelemparan kue baru-baru ini, Mona Lisa juga pernah dilempari cangkir teh oleh seorang turis asal Rusia pada 2009.
Lukisan itu juga pernah dicuri pada 1911 sebelum akhirnya berhasil ditemukan tiga tahun kemudian.