Solo, Sonora.ID - Sudah hampir empat bulan Jembatan Mlokolegi, di Desa Celep, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen ambrol dan tak kunjung diperbaiki. Jembatan ini diketahui ambrol pada bulan 28 Januari 2022 lalu.
Jembatan ini ambrol dikarenakan sudah berusia tua dan sering tergerus air sungai yang mengalir dibawahnya. Namun, hingga Senin (30/5/2022) jembatan mlokolegi ini tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Sragen.
Sehingga warga setempat berinisiatif untuk membuat jembatan alternatif dari bambu agar dapat dilewati oleh sepeda motor.
Struktur dari jembatan alternatif ini semuanya terbuat dari bambu, baik alas hingga pengaman di sisi kanan dan kiri jembatan. Walaupun terbuat dari bambu, jembatan ini tampak kokoh dan sudah bisa dilewati oleh sepeda motor.
Sutiyo, warga setempat mengatakan bahwa dibangunnya jembatan bambu ini untuk mempermudah warga yang hendak lewat saat lebaran kemarin.
“Jembatan dibangun independen oleh 11 orang, untuk membantu warga terutama jelang hari raya kemarin karena banyak yang bingung, makanya dibikin jembatan alternatif ini,” jelas Sutiyo.
Jembatan alternatif dari bambu ini diketahui dibuat pada pertengahan puasa bulan April 2022 lalu menggunakan uang iuran dari 11 warga yang berasal dari Desa Celep dan Desa Pengkok.
Uang iuran yang terkumpul ini digunakan untuk dua kali pembangunan. Awal pembangunan jembatan bambu tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 2,5 juta rupiah, kemudian dilakukan perbaikan yang kedua menghabiskan dana Rp 700.000.
Menurut Sutiyo juga, lebih dari 1.000 sepeda motor yang bolak-balik telah melewati jembatan alternatif dari bambu ini ketika lebaran. Namun, jika hari biasanya ada sekitar 300 hingga 400 sepeda motor yang melewati akses jalan jembatan ini.
Baca Juga: Pencinta Bakso Wajib Coba! Bakso Malang Legendaris di Sragen yang Ramah Kantong
Jembatan ini menghubungkan jalan utama Kota Sragen dengan Pasar Jambangan, yang ada di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
Menurut Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman,Pertanahan, dan Tata Ruang Kabupaten Sragen, Raden Suparwoto mengatakan bahwa jembatan tersebut akan mulai dibangun lagi pada bulan Mei 2022 ini dengan anggaran pembangunan yang diambil dari anggaran Belanja Tidak Terduga sebanyak Rp 2,4 miliar.
“Masa pelaksanaan 150 hari dengan anggaran Rp 2,451 miliar, rencananya jembatan akan dibangun dengan panjang 9 meter, lebar 6 meter, dan menaikkan elevasi jembatan 1 meter dari existing,” pungkasnya.