Pekanbaru, Sonora.ID - Sebagai wujud percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau, BKKBN Provinsi Riau bersama TNI Manunggal Membangun Desa ke-113 melaksanakan program Bangga Kencana untuk masyarakat Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada hari Selasa (31/05/2022).
alam program ini, dilakukan sosialisasi 1000 hari pertama kehidupan serta launching skrining pemeriksaan kesehatan kepada calon pengantin.
Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi TMMD, Brigjen TNI Junaedi S.Ap menjelaskan bahwa TMMD merupakan program yang mencakup keseluruhan aspek dalam pembangunan dan perbaikan bagi masyarakat setempat, salah satunya dalam bentuk non fisik berupa program Bangga Kencana.
“Selain fisik misalnya dengan perbaikan akses jalan dan lain sebagainya, kita juga memperhatikan aspek non fisik. Non fisik ini memang tidak bisa diukur tapi bisa dirasakan. Dan inilah beban kami. Terlibih daerah ini bisa dikatakan cukup rawan dengan potensi bahaya. Dengan kegiatan non fisik, kita bisa membendung dengan cara mengubah mindset masyarakat. Sehingga sekeras apapun yang dilakukan, mereka bisa membentengi diri,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia berharap TMMD dapat meningkatkan keberhasilan pencapaian program Bangga Kencana.
TMMD diharapkan menjadi dedikasi terbaik membangun negeri, khususnya di daerah kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.
“Meskipun saat terakhir evaluasi dari pusat, Provinsi Riau berada dalam urutan terbaik 3 di Indonesia, kita masih punya target yang perlu dikejar dan ditingkatkan. Peningkatan ini salah satunya dengan program percepatan stunting. Kita tentunya butuh dukungan dari berbagai pihak, dan sinergi TMMD ini menjadi dukungan yang luar biasa karena mengingat Bengkalis termasuk dalam 4 kabupaten dengan tingkat stunting yang cukup tinggi di Provinsi Riau,” tambahnya.
Hal tersebut sejalan dengan penjelasan Ediyanto, Selaku Kepala Bidang Keluarga Berencana, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkalis.
Saat ini Bengkalis tengah menggesa berbagai program seperti pengaktifkan PAUD dan Posyandu, serta aktif mencari anak yang potensial stunting supaya bisa dicegah.
Baca Juga: KH Maruf Amin: Penurunan Stunting Perlu Inovasi Daerah Manfaatkan Kearifan Lokal
“Percepatan stunting ini juga kita kejar salah satunya melalui penyerahan alat pengukur, antropometri dari Pertamina Hulu Rokan yang dalam hal ini juga mendukung program percepatan stunting ini," paparnya
Edi berharap, kedepannya angka stunting di Bengkalis dan Riau secara keseluruhan bisa ditekan. Dengan demikian, Indonesia bisa memiliki generasi emas dan unggul yang siap membangun bangsa.