Di Bentara Budaya Yogyakarta, Kelompok Seniman Ekspresikan Warna Seninya

1 Juni 2022 09:15 WIB
Kelompok Seniman 'An.de.fe.ni.si+a'
Kelompok Seniman 'An.de.fe.ni.si+a' ( )

Kelompok tersebut di isi oleh 17 nama perupa, yang memiliki 'warna' seni yang berbeda-beda:

01. Agus TBR
02. Budi Ubrux
03. Budyono Kampret
04. Edopop
05. Harmanto
06. Herly Gaya
07. Irenius Bongky
08. Irwanto Lentho
09. Joko Sulistiono
10. M AidiYupri
11. Mayek Prayitno
12. Moelyono
13. Rismanto
14. Kendilmas
15. Sigit Santoso
16. Syahrizal Pahlevi
17. Mahdi Abdullah

Dalam unjuk rasa yang dilakukan oleh ke-17 perupa yang memiliki latar belakang berbeda-beda tersebut, konsep kebersamaan absolut khas Yogyakarta dapat terlihat secara jelas, tanpa adanya batas komunikasi, baik pemula atau yang sudah lama berkarya, atapun umur yang berbeda-beda.

Kebersamaan inilah yang menjadi roh bagi Bentara Budaya untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat, untuk dapat menikmati indahnya karya para perupa. Selama 40 tahun, Bentara Budaya telah menjadi saksi bagi kebersamaan para perupa Yogyakarta.

Meskipun generasi demi generasi terus berganti, Bentara Budaya sebagai ruang publik terus memberikan ruang dan dukungan, untuk terciptanya karya-karya seni yang membanggakan dari para perupa, termasuk kelompok An.de.fi.ni.si+a.

An.de.fi.ni.si+a dalam pameran kali ini, mengangkat tema yang kompleks, yaitu mengangkat respon kreatif atas persoalan kemanusiaan, lingkungan, dan timbang kebudayaan.

Berbagai karya gambar dari An.de.fi.ni.si+a, telah dipertunjukkan di Bentara Budaya Yogyakarta pada 25-30 Mei 2022.

Baca Juga: Bukan Wujud Protes, Seniman Reog Ponorogo Tampil Pada Acara Sejuk Ramadhan di Plaza Manahan

An.de.fi.ni.si+a sebagai kelompok perupa, mengambil kosa kata undefinition. Di mana kelompok tersebut tidak hanya mengubah persepsi masyarakat tentang arti dari definisi itu sendiri, namun juga mengarahkan pikiran kita untuk juga mencari hal-hal yang belum terdefinisikan.

Para anggotanya pun sepakat, jika An.de.fi.ni.si+a merupakan sesuatu yang tidak terbatas, meskipun mereka sadar jika dasar dari batasan itu sendiri adalah definisi.

Dalam pameran tersebut, An.de.fi.ni.si+a berharap agar permasalahan teknis seputar definisi drawing dapat dilewati. Berbeda dengan seni grafis yang masih terkekang dalam persoalan teknis dan etik, drawing sudah melintasinya.

An.de.fi.ni.si+a juga menekankan dalam karya-karyanya, agar pesan dan makna dalam sebuah karya menjadi sebuah keutamaan, dan bukan teknis atau etiknya yang menjadi keutamaan.

Atau dalam artian, sebuah karya seni diharapkan dapat menjadi media renung bagi manusia, dan dapat masuk kedalam dirinya.

Kelompok An.de.fe.ni.si+a yang digawangi oleh Mahdi Abdullah ini, merupakan salah satu kelompok yang aktif dalam menggerakkan peta seni rupa Indonesia, dan kegiatan pameran ini merupakan bagian dari Bulan Menggambar Nasional, yang diharapkan dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.

Baca Juga: Lintasi Waktu, Djoko Pekik Sang Maestro Lukisan Pamerkan Lukisan Bernuansa Pandemi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm