Sonora.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membuat terobosan teknologi untuk mencegah stunting pada bayi yang baru lahir.
Aplikasi yang bisa diunduh melalui Playstore ini diberi nama Elsimil yang merupakan akronim dari Elektronik Siap Nikah dan Hamil.
Baca Juga: Berbahaya! Pernikahan Usia Dini Berpotensi Lahirkan Bayi Stunting
Melalui siaran pers, Sabtu (4/6/2022) Koordinator Kelembagaan Direktorat Bina Ketahanan Remaja (Dithanrem) BKKBN Priyanti mengatakan Elsimil sebagai inovasi dari BKKBN ditujukan kepada calon pengantin dan remaja agar paham terhadap pencegahan stunting.
Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak- anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Angka prevalensi di Indonesia pada 2021 mencapai 24,4%.
Meskipun angka ini turun dari prevalensi pada 2019 yakni 27,67% dan turun jauh dibanding pada 2013 di mana prevalensi stunting mencapai 37%, namun prevalensi 24,4% masih di atas ambang batas yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni prevalensi stunting di sebuah negara di bawah 20%.
Baca Juga: Kepala BKKBN Harap Ninik Mamak dan Alim Ulama Berperan Atasi Stunting di Sumbar
Untuk mencapai target penurunan prevalensi 14% pada 2024 itu BKKBN terus melakukan berbagai upaya, salah satunya melalui aplikasi Elsimil.
Menurut Priyanti, BKKBN melakukan sosialisasi selama sepekan (1 – 7 Juni 2022) untuk penggunaan aplikasi Elsimil itu yang digabung dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29.