Roma,Sonora.Id - Duta Besar untuk Takhta Suci Vatikan Laurentius Amrih Jinangkung SH LLM mengatakan bahwa para religius atau imam misionaris maupun suster Indonesia di luar negeri adalah anggota Gereja tetapi juga anak bangsa Indonesia. Menurut Amrih melalui kehadiran dan pelayanan yang akan mereka lakukan, mereka menunjukkan diri sebagai duta-duta Gereja katolik sekaligus bangsa Indonesia di manapun mereka berada.
Hal tersebut disampaikan Dubes L Amrih Jinangkung saat memberikan sambutan dalam acara Pengikraran Kaul Kekal lima orang suster Biara POSC (Piccole operaie del sacro cuore / Kongregasi Suster-Suster Pekerja Sahaja dari Hati Kudus) di kota Trani, Puglia, Italia-Selatan, Minggu (29/5/2022).
Untuk diketahui 4 dari 5 orang suster tersebut berasal dari Indonesia. Masing-masing Sr M Kornelia M Paba POSC dari Keuskupan Agung Ende, Sr Yovita M Loun Koten POSC dari Keuskupan Larantuka (Flores Timur), Sr Maria de Carment, POSC dari Keuskupan Maumere, dan Sr Maria Susanti Lawi POSC asal Keuskupan Maumere. Sedangkan Sr Marjorie M Esperanzate,POSC berasal dari Filipina.
“Mewakili pemerintah Indonesia kami mengucapkan selamat kepada para suster, khususnya kepada empat suster yang hari ini mengikrarkan kaul kekal. Umat katolik hanya sedikit atau tidak sampai 10 juta dari 267 juta jiwa penduduk Indonesia,” tutur Dubes Amrih mengawali sambutan didampingi oleh Romo Leo Mali Pr, Imam asal Keuskupan Agung Kupang yang saat ini sedang studi di Roma-Vatikan usai perayaan misa pengikraran kaul kekal yang berlangsung di Kapela Rumah Induk biara di Trani, Italia Selatan.
Namun dari yang sedikit itu, jelas Dubes Amrih, saat ini Gereja Indonesia telah mengirim misionaris ke seluruh dunia.
Saat ini, beber Dubes Amrih, ada sekitar hampir dua ribu orang religius/para imam asal Indonesia yang berkarya di Italia. Ke-empat suster yang mengikrarkan kaul di kongregasi POSC termasuk bagian utuh dai Gereja Indonesia.
“Para religius/Imam misionaris Indonesia di luar negeri adalah anggota Gereja tetapi juga anak bangsa Indonesia. Dan melalui kehadiran dan pelayanan yang akan mereka lakukan, mereka menunjukkan diri sebagai duta-duta Gereja katolik sekaligus bangsa Indonesia di manapun mereka berada,” ucap Amrih.
Dalam kesempatan itu, Dubes Amrih Jinangkung juga mengapresiasi Umat Katolik serta masyarakat di Trani di mana para suster berkarya yang telah menerima kahadiran para suster. Sehingga meski berada jauh dari keluarga dan orang tua, tetapi para suster tetap merasa berada di rumah sendiri.
Secara khusus kepada para Yubilaris, Dubes Laurensius Amrih Jinangkung berpesan agar mereka tetap menjadi anggota Gereja yang juga warga Indonesia yang memberikan kesaksian mengenai nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia.
“Semoga para suster tetap 100% Katolik dan 100% Indonesia,” ujar Dubes Amrih menutup sambutannya seraya mengutip ucapan Mgr Sugijapranata.