Klaten, Sonora.ID- Toko roti yang satu ini pasti sudah tidak asing ditelinga masyarakat Klaten.
Toko Roti Muntjul adalah toko roti yang sudah berdiri sejak tahun 1951 dan menjadi toko roti legendaris.
Berlokasi di Jalan Pemuda, tepatnya di kiri jalan sebelum simpang lima matahari Klaten ini ternyata tidak pernah berpindah lokasi sejak awal kemunculannya.
Sejarah adanya toko roti ini berawal dari sang kakek yang memutuskan untuk membuat roti pada tahun 1950, karena berusaha untuk membuat toko roti pertama.
Nama “Muntjul” dipilih karena sebagai pengingat bahwa toko roti ini adalah toko roti yang pertama kali muncul di Klaten. Meski buka pada tahun 1950, namun baru mendapat izin pada tahun 1951.
Baca Juga: Wajib Dijadikan Oleh-oleh, 5 Jajanan Khas Solo Yang Patut Dicoba
Hal tersebut diungkapkan oleh Mady Herman T (51) yang merupakan anak menantu, suami dari Sigit Purnomo, anak kandung dari sang pemilik Toko Roti Mantjul.
“Dulu pekerja yang bantu membuat roti, asalnya dari Kecamatan Karanganom karena yang dulu bantu ayah untuk bikin roti ya temen-temennya dari Karanganom.” Jelasnya.
Mady juga menambahkan jika ayahnya belajar membuat roti secara otodidak. Selain itu, pemanggang roti juga dibuat sendiri dari batu bata.
Oven tersebut hingga saat ini masih digunakan. Mady mengungkapkan, dirinya telah dididik untuk membuat roti setelah lulus SMA. Namun telah diajarkan untuk membungkus roti sejak SMP.
Baca Juga: Cara Diet Santai ala Ussy Sulistiawaty, Turun 19 Kg Tapi Tetap Makan Mie!
Saking legendarisnya produk roti dari Toko Roti Muntjul, ada beberapa roti seperti roti santan yang disebut sebagai roti Muntjul, karena masyarakat tahunya hanya Toko Roti Muntjul yang membuat roti. Roti-roti di toko ini dinamai dengan mudah untuk mudah diingat.
Karena semua sudah diajari sejak SMA untuk mewarisi teknik dan komposisi yang pas untuk mendapatkan rasa yang identik, yaitu rasa yang ada sejak pertama kali dibuat hingga membuat roti Muntjul saat ini.
“Karena saat rasa berubah, itu berarti identitasnya berubah.” Tambahnya.
Selain oven legendaris yang masih digunakan, ada juga beberapa alat lainnya seperti mesin cetak roti yang dapat mencetak 30 roti dalam sekali buat.
Baca Juga: Eksis dari 1922, Ini Oleh-oleh Khas Nguter Sukoharjo yang Wajib Dicoba