Ditambah lagi, Kang Emil menjelaskan bahwa kondisi sungai di sana berbeda dengan yang ada di Indonesia.
Sungai di sana adalah hasil cairan dari es, sehingga memang suhunya luar biasa dingin jika dibandingkan dengan sungai di Indonesia.
Hal itu juga yang diduga memperburuk keadaan.
“Kalau di kita sungai itu sumbernya mata air jadi sudah sedingin-dinginnya masih menghangat, kalau di sana itu sungai datang dari salju es yang cair. Jadi walaupun cuacanya biru dan panas, airnya seperti air kulkas, kira-kira begitu,” ungkap Ridwan Kamil.
Ia dan keluarga pun menganggap ini sebagai suratan takdir yang harus disikapi dengan ikhlas, ia juga berterima kasih atas semua dukungan dan doa yang terus diberikan oleh masyarakat Indonesia.
“Kami menghaturkan beribu terima kasih dari hati kami yang paling dalam, mudah-mudahan Allah membalas ringannya langkah Bapak/Ibu, membalas berlipat-lipat doa yang ikhlas,” tutupnya.
Baca Juga: Banyak Makan Korban! 8 Sungai Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia, Ada Sungai Aare?