Dampak Curah Hujan Tinggi dan Serangan Penyakit Sebabkan Harga Cabai di Jatim Naik

8 Juni 2022 19:57 WIB
 Foto: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memantau harga cabai
Foto: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memantau harga cabai ( )

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi! Banjarmasin Waspada Puting Beliung & Banjir

Lima kabupaten produsen cabai besar tertinggi tahun 2021 di Jawa Timur antara lain, Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Probolinggo.

Menurutnya, perkembangan komoditas cabai besar pada Januari-Maret 2022 yaitu luas tanam mencapai 2.525 hektar dengan produksi mencapai 33.350 ton dan konsumsi sebesar 17.082 ton/kapita/tahun.

Melihat angka tersebut, maka produksi cabai besar masih surplus 16.268 ton.

Selanjutnya, pada bulan April sebesar 63 persen dan prognosa pada Mei menunjukkan luas tanam cabai besar sebesar 1.285 hektar dengan sasaran produksi sebesar 11.892 ton sehingga diperkirakan mendapatkan surplus sebesar 503 ton.

“Jadi, kebutuhan cabai besar di Jawa timur terbagi untuk memenuhi kebutuhan industri kurang lebih sebesar 80 persen dan untuk rumah tangga sebesar 20 persen dari total produksi,” jelas Khofifah.

Sementara itu, potensi luas tanam komoditi cabai rawit di Jawa Timur pada 2021 mencapai 70.892 hektar dengan produksi mencapai 578.883 ton.

Baca Juga: Dilanda Banjir Bandang, Bupati Mandailing Natal Tetapkan Status Darurat Bencana

Ada lima kabupaten produksi cabai rawit tertinggi tahun 2021 di Jawa Timur, yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Tuban.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Jatim Hadi Sulistyo menambahkan, perkembangan komoditas cabai rawit pada Januari - Maret tahun 2022 yaitu luas tanam mencapai 14.562 hektar dengan hasil panen mencapai 164.806 ton dan konsumsi sebesar 218.273 ton/kapita/tahun.

Dengan demikian, produksi cabai rawit masih surplus 146.533 ton. Dilanjutkan April sebesar 63 persen dan prognosa pada Mei menunjukkan bahwa luas tanam cabai rawit yaitu sebesar 6.274 ha dengan sasaran produksi sebesar 104.007 ton sehingga diperkirakan mendapatkan surplus sebesar 91.825 ton.

“Kebutuhan cabai rawit untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kurang lebih sebesar 85-90 persen dan kebutuhan industri sebesar 10-15 persen dari total produksi. Secara umum masih terpenuhi,” ujar Hadi.

Data Siskaperbapo menunjukkan harga cabai di Jawa Timur mengalami kenaikan, harga rata-rata Jawa Timur untuk komoditas Cabai Rawit Merah per tanggal 7 Juni 2022 sebesar Rp. 84.823 meningkat 241,48 persen  (Rp. 59.983) dibandingkan harga tanggal 10 Mei 2022 sebesar Rp. 24.840  sedangkan Harga rata-rata Jawa Timur untuk komoditas cabai merah besar per tanggal 7 Juni 2022 sebesar Rp. 62.144 meningkat 78,58 persen  (Rp. 27.346) dibandingkan harga tanggal 10 Mei 2022 sebesar Rp. 34.798.

Baca Juga: Sepekan Pasca Nataru, Harga Cabai Rawit di Banjarmasin Masih Pedas

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm