Makassar, Sonora.ID - Wali Kota, Danny Pomanto merasa tidak dilibatkan.
Ini saat kunjungan Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese di Makassar beberapa waktu yang lalu.
Dia mengatakan, awalnya menyiapkan acara penyambutan seiring adanya jadwal bertemu sesuai agenda yang diterima dari protokol istana.
"Nda tahumi, tapi dari pihak yang saya tidak tahu tidak ada. Tidak diundang kita, padahal dijadwal ada," ujarnya, Sabtu (11/6/2022).
Namun, agenda berubah tanpa diketahui alasannya. Padahal, kunjungan ini menjadi kebanggaan tersendiri lantaran pertama kali dalam sejarah.
Baca Juga: Marak Anjal, Makassar Terancam Gagal Raih Predikat Kota Layak Anak
Olehnya, Danny mengaku heran dan sempat mempertanyakan. Terlebih kunjungan ini dipersiapkan olehnya, untuk meninjau program hasil kerjasama dengan Australia.
"Dia datang karen program saya buat, tapi ya sudah. Ini masalah siri, saya marah sekali sebenarnya. Tapi ya sudahlah, Australia sudah telfon saya. Tadinya saya hampir membatalkan kunjungan saya ke Australia. Tapi karena bagus kemarin, Alhamdulillah kita jadi kesana. Karena saya mesti kuliah tamu di monash," jelasnya.
Pihaknya memilih untuk menghadiri agenda lainnya, dengan pertimbangan harga diri.
Karena kejadian itu, berencana membatalkan untuk mengikuti kuliah tamu di Universitas Monash, Australia. Untungnya, pihak Australia sudah menghubunginya.
"Saya tidak tahu bagaimana tapi akhirnya kan saya tahu walaupun saya harus ke batua, saya tidak mau pergi. Ini masalah harga diri kota. Tapi ya kan sudah lewatmi juga, saya jaga sirinya ini kota. Tapi kan berjalan lancar," jelasnya.
Diketahui, PM Australia Anthony Albanese hanya berkunjung ke Universitas Hasanuddin (Unhas), kediaman Gubernur Sulsel dan pabrik tepung mutiara timur.
"Ada dari protokol istana saya terjadwal. Sudahmi sudah terjadi juga," tutupnya.