Baca Juga: Waspada Wilayah Terdampak Banjir, Kabupaten Probolinggo Masih Berpeluang Hujan
"Itu lantaran kawasan Kecamatan Banjarmasin Barat berada di tepi Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Barito. Apalagi kontur tanah di kawasan Kecamatan Banjarmasin Barat sudah seperti cekungan. Misalnya di Kompleks DPR, di Jalan Jafri Zamzam," jelasnya.
"Kawasan lain seperti di Sungai Jingah, Kelayan juga terdampak. Tapi, tidak setinggi di wilayah Kecamatan Banjarmasin Barat," sambungnya lagi.
Hanafi melanjutkan, berdasarkan dari prediksi BMKG pula, kemungkinan puncak air pasang di Kota Banjarmasin terjadi pada tanggal 16 atau 17 Juni.
"Tanggal 18 itu sudah mulai turun ketinggian air pasangnya. Untuk jam mulai pasangnya masih belum ada prediksi. Tapi jika berkaca banjir di bulan Mei lalu, kemungkinan banjir rob di bulan ini agak lebih petang," prediksinya.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina tak memungkiri, bahwa Banjarmasin memang menjadi langganan banjir rob.
Bahkan selama lima bulan belakangan, banjir rob sudah terjadi berulang kali.
"Untuk itu, saya berharap masyarakat turut serta menjaga sungai. Dan memastikan saluran-saluran air atau drainase berfungsi dengan baik," ucapanya.
Ia juga meminta, agar warga selalu waspada, khususnya masyarakat yang berada di bantaran sungai.
Dalam hal upaya penanganan, Ibnu mengaku sudah menyiagakan instansi terkait, baik itu BPBD Banjarmasin maupun para relawan.
"Kita minta personel untuk berjaga 24 jam di posko. Sehingga bila ada yang memerlukan evakuasi, sudah siap," tutupnya.