Sonora.ID - Sejak periode kedua masa jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo sempat melakukan reshuffle kabinetnya dengan menggantikan beberapa pihak yang duduk sebagai pembantu presiden.
Saat ini kepemimpinan dan masa jabatan Jokowi sudah tinggal 2 tahun lagi, sebelum nantinya berakhir pada tahun 2024 yang akan datang.
Dalam rilis yang dipublikasikan pada Senin (13/6/2022) yang lalu oleh lembaga survei Charta Politika, menyebutkan bahwa sebesar 63,1 persen responden setuju dengan Jokowi kembali melakukan perombakan dalam kabinet.
Dikutip dari Kompas.com, dalam survei tersebut sebanyak 24,3 persen responden tidak setuju dan 12,7 persen sisanya tidak menjawab.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya yang menyebutkan bahwa ini merupakan tanggapan masyarakat mengenai kinerja menteri Kabinet Indonesia Maju serta persetujuan dilakukannya kembali reshuffle kabinet.
Di sisi lain, pihak Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa tidak ada bocoran atau wacana yang disampaikan kepada pihak partai terkait dengan rencana perombakan tersebut.
“Wah enggak ada, kita enggak ada. Tidak ada bocoran,” ungkapnya masih dikutip dari sumber yang sama.
Diketahui sebelumnya, bahwa isu reshuffle ini sebenarnya sudah mulai ramai sejak Maret 2022 yang lalu, dan disebutkan bahwa perombakan akan dilakukan pada 15 Juni 2022, atau esok hari.
“Sebaiknya ditanyakan ke Bapak Presiden. Bukan domain kami,” sambung Airlangga menegaskan.
Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet, Fadli Zon: Banyak Orang yang Cuma Trial and Error