Bahkan di kompleks Candi Dieng juga ada upacara potong rambut untuk anak-anak yang konon merupakan anak istimewa dataran tinggi Dieng. Lokasi ruwatan ritual ini berada di depan Candi Arjuna.
Candi Arjuna konon berdiri sejak abad ke-7 M hingga abad ke-9 M.
Dimana pembangunan Candi Arjuna dilakukan pada masa Dinasti Sanjaya Kerajaan Mataram kuno atau bahkan kerajaan kalingga.
Baca Juga: 3 Ragam Ulah Pengunjung Candi Borobudur, Jadi Alasan Harga Tiket Naik?
Selain itu, Candi Arjuna dianggap sebagai candi tertua di Jawa. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya salah satu prasasti di sekitar Candi Arjuna.
Tempat dalam prasasti tersebut ditulis pada tahun 731 Caka atau sekitar tahun 808 M dengan menggunakan aksara Jawa Kuna.
Ukiran ini kini disimpan di Jakarta, khususnya di Galeri Museum Nasional Jakarta.
Kompleks candi di Dieng terutama Candi Arjuna ditemukan pertama kali pada abad ke 19 tepatnya di tahun 1814.
Dimana ditemukan oleh seorang tentara Belanda yang bernama Thedorf Van Elf. Ketika itu, Candi Arjuna masih tergenang air saat Elf menemukanya.
Kemudian baru 40 tahun kemudian upaya pemeliharaan Candi Arjuna dilakukan, Pemeliharaan ini dimulai dengan mengeringkan air telaga di Dieng oleh HC Cornelius yang berkebangsaan Inggris, tepatnya pada tahun 1856.
Kemudian dilanjutkan lagi oleh J Van Kirnberg yang berkebangsaan Belanda dengan dibantu oleh pemerintahan Hindia-Belanda saat itu.
Setelah upaya pengeringan telaga dan juga pembersihan selesai, kemudian Van Kirnberg mengambil beberapa gambar dan juga catatan mengenai Candi Arjuna pada awal penemuan.