Bali, Sonora.ID - Kulkul atau Kentungan di Bali adalah benda yang sakral, sehingga dibuatkan sebuah tempat khusus yang menjulang tinggi agar suaranya dapat menggema ke seluruh penjuru mata angin, serta kesakralannya dan kesuciannya terjaga.
Kulkul berfungsi, sebagai pemberi tanda, pesan, pemanggil, dll.
Ada beberapa jenis Kulkul yakni kulkul pura, kulkul bale banjar, kulkul puri, dan kulkul seka.
Selain itu, Kulkul juga dipercaya dihuni oleh dua sosok gaib yang sangat dihormati oleh masyarakat Bali.
Baca Juga: Rute Internasional Bertambah, Bandara Ngurah Rai Bali Layani Rute Denpasar – Dili
Bentuk kulkul bermacam-macam, ada yang berbentuk manusia, ada yang berbentuk rangda, Kulkul dilihat dari jenisnya ada dua, yakni kulkul lanang wadon atau laki perempuan, sesuai konsep rwabineda di Bali.
Kukul lanang biasanya lebih besar dan panjang, sedangkan kulkul wadon lebih ramping dan pendek.
Bunyinya juga berbeda yakni yang lanang suaranya lebih besar dan menggema, sedangkan yang wadon bunyinya lebih kecil, nadanya lebih tinggi.
Dikutip dari website kanduksaputra.blogspot kulkul dipercaya memiliki penghuni yang disebut Dewan Kulkul (dewanya kentungan) yang dikenal sebagai Sang Kala Genter dan Sang Kala Gentar, kedua sosok ini diyakini berwujud raksasa lelaki dan raksasa perempuan yang menyeramkan.
Kedua sosok ini diyakini sebagai manifestasi dari Sang Hyang Iswara sebagai dewa suara/bunyi, wujud seram beliau menandakan ketegasan dan kewibawaan.