Penelitian yang dilakukan selama dua minggu ini menghasilkan kalau orang-orang yang bermain game tiga dimensi mengalami kemajuan dan peningkatan memori yang lebih besar dibanding mereka yang tak bermain game.
Menjadikannya lebih pintar
Penelitian lain di tahun 2013 yang ditulis PLoS, menyatakan jika orang yang kerap bermain game mengalami peningkatan fungsi kognitif pada otak.
Anak-anak jadi lebih piawai dalam hal menyimpan dan memproses informasi dari luar seperti menerima pelajaran di sekolah, mengerti topik pembicaraan orang lain, dan mengingatnya.
Bukan itu saja, anak yang pandai bermain game bisa membantu anak dengan disleksia lebih udah mengenal huruf dan membaca.
Baca Juga: The Sims 4 Rilis Game Pack Terbaru, Intip Bocorannya di Sini
Game bisa membantu anak dengan disleksia yang berusia 7 hingga 13 tahun.
Mereka bisa membaca dengan cepat tanpa kehilanbgan keselarasan bunyi yang akurat.
Cara ini jauh lebih efektif diajarkan ke anak daripada membaca dengan manual.
Tingkatkan materi otak
Ada penelitian lain dari Max Plank Institute, Jerman yang menuliskan bahwa game bisa meningkatkan kemampuan otak dalam membentuk memori, perencanaan, dan kemampuan motorik halus.
Kemampuan motori halus itu seperti menggambar, menulis dan lain sebagainya.
Penelitian ini dilakukan di tahun 2014 silam.
Nah, meski banyak penelitian yang menyebutkan bahwa bermain game memiliki banyak manfaat untuk fungsi otak sang buah hati, sebagai orang tua kita tetap harus mengingatkan bahwa bermain game sebaiknya dilakukan setelah tugas sekolah dan tugas membantu orang tua selesai.
Sehingga waktu bermain game bisa lebih efisien dan tak merugikan orang lain juga.