Sonora.ID - Tingginya minat masyarakat di investasi saham kian meningkat. Hal itu di dorong kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki dana cadangan untuk masa depan.
Merujuk Kompas.id, Lembaga Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI mencatat, jumlah investor saham, reksa dana, Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar modal terus meningkat.
Jika dilihat dari tren periode 2018 hingga 19 Oktober 2021, rata-rata penambahan jumlah investor pada keempat instrumen investasi itu berkisar 45 persen sampai 82 persen per tahun.
Baca Juga: Melesat Tajam, Ini Perkembangan Pasar Modal hingga Akhir Mei 2022
Pertambahan jumlah investor paling pesat justru terjadi pada masa pandemi yakni pada periode 2020 hingga 2021.
Hal ini terjadi pada instrumen investasi saham, reksa dana dan pasar modal.
Jumlah investor saham meningkat hingga 79,4 persen dari 1,7 juta investor pada 2020 menjadi 3,04 juta pada 19 Oktober 2021.
Namun demikian tidak dipungkiri, animo ini juga diikuti dengan maraknya investasi bodong di masyarakat.
Tentu ini menuntut kewaspadaan dan kehati-hatian masyarakat dalam memilih investasi saham.
Baca Juga: Ini Kata BEI Sumut Tentang Investasi : 'Beda Investasi Saham dan Obligasi'