Singkawang, Sonora.ID - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Hary Agung Tjahyadi menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap seorang remaja Kota Singkawang bukan merupakan cacar monyet atau Monkeypox, melainkan terinfeksi cacar air atau varicella.
Sebelumnya, pasien remaja tersebut dinyatakan suspek terinfeksi cacar monyet atau monkeypox dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak.
“Menyampaikan informasi terbaru bahwa pasien yang masuk ke RSUD soedarso pada tanggal 14 juni dari rujukan RS di Singkawang dengan dugaan suspek cacar monyet dan setelah diobservasi dan perawatan dokter merawatnya menyatakan bukan cacar monyet tetapi cacar air (varicella),” terangnya, Sabtu (18/6).
Ia mengungkapkan, saat ini kondisi yang bersangkutan sudah membaik. Bintil berair ditubuhnya juga sudah kering dan diizinkan untuk rawat jalan.
Baca Juga: WASPADA! Satu Remaja Asal Singkawang Dinyatakan Suspek Terinfeksi Cacar Monyet
“Kondisi hari ini sudah membaik, cacarnya/bintil berairnya sudah kering dan dibolehkan untuk rawat jalan,” ucap Hary.
Cacar monyet dapat menginfeksi orang lain dengan percikan air liur atau luka penderita. Maka dari itu, untuk mencegah semakin meluasnya penularan, diambil langkah isolasi.
Mengutip laman Kementerian Kesehatan, monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).
Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.
Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar Smallpox).
Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan 'monkeypox'.
Baca Juga: WASPADA! Satu Remaja Asal Singkawang Dinyatakan Suspek Terinfeksi Cacar Monyet