ilustrasi KONSUMSI LISTRIK SEKTOR PARIWISATA DI JABAR MENINGKAT 30 PERSEN (
Dok. Humas PLN UID Jabar)
Bandung, Sonora.ID – Sejak adanya kelonggaran mobilitas yang membolehkan dilakukannya perjalanan mudik lebaran, berbagai aktivitas lain pun mulai terlihat ramai, sebut saja objek-objek wisata, restoran atau mall, yang juga dipenuhi warga yang kala itu memanfaatkan momen libur lebaran.
"Adanya kelonggaran mobilitas yang memperbolehkan masyarakat untuk mudik dan melakukan perjalanan wisata disertai pelonggaran peraturan perjalanan, self-quarantine, dan jam operasional tempat rekreasi atau restoran atau mall menyebabkan banyak orang mulai melakukan perjalanan sehingga konsumsi listrik lokasi-lokasi tersebut meningkat," ucap Manajer Layanan Prioritas PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat (Jabar) Muhammad Ardian, Sabtu (18/6/2022) akhir pekan lalu.
Ardian melanjutkan, sejak itu pula mulai banyak kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di tempat-tempat wisata atau rumah makan.
"Sejak itu ramai acara semacam kumpul keluarga, gathering, dan lain sebagainya di tempat-tempat wisata atau restoran. Apalagi, bulan Mei kemarin itu banyak tanggal merahnya, jadi semakin banyak kesempatan masyarakat untuk berwisata,” ungkap Ardian.
Diketahui, penjualan listrik PLN ke sektor pariwisata di Jawa Barat hingga bulan Mei 2022 meningkat 30,57% dari periode yang sama dua tahun lalu menjadi 122,8 GWh.
"Apabila dibandingkan dengan 2 tahun yang lalu atau pada masa awal pandemi, akumulasi angka konsumsi listrik sektor pariwisata hingga Mei ini mengalami peningkatan yang signifikan," kata Ardian.
“Alhamdulillah geliat pariwisata di Jawa Barat semakin baik. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan drastis konsumsi listrik pada pelanggan besar sektor pariwisata yang terdiri dari perhotelan, restoran dan tempat makan lainnya, tempat wisata serta hiburan terutama usai 2 tahun terdampak pandemic Covid-19,” imbuhnya.
Ardian menjelaskan bahwa dari tahun 2020 hingga 2022, akumulasi penjualan tenaga listrik hingga Mei selalu naik.
Penjualan tenaga listrik hingga Mei tahun 2021 naik sebesar 8,7% menjadi 102,2 GWh dimana pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 94 GWh.
Selanjutnya, di tahun 2022, sektor pariwisata naik kembali hingga 20,12% atau setara 20,6 GWh.
Ardian merinci, jumlah pelanggan besar sektor pariwisata di Jawa Barat sampai Mei 2022 yaitu 256 pelanggan dengan daya tersambung hingga 178 MVA.
Pada sektor pariwisata, jumlah pelanggan tertinggi di bidang perhotelan sebanyak 223 pelanggan dengan konsumsi listrik hingga Mei 2022 sebesar 109,6 GWH.
Lalu tempat wisata dan hiburan sebanyak 21 pelanggan dengan konsumsi listrik sampai Mei 2022 sebesar 7,5 GWh, dan restoran serta tempat makan lainnya sebanyak 12 pelanggan dengan konsumsi listrik pada periode yang sama sebesar 5,8 GWH.
“Tempat wisata dan restoran atau café yang menarik dan instagramable di Jawa Barat sangat lah banyak. Oleh karena itu banyak orang yang melakukan kunjungan wisata ke Jawa Barat seperti Bandung, Garut, Tasikmalaya, Sukabumi dan Cimahi. Hal ini tentu semakin meningkatkan iklim pariwisata di Jabar termasuk berbagai sektor pendukungnya seperti konsumsi listrik,” kata Ardian.
Untuk mendukung peningkatan perekonomian Jawa Barat, khususnya di sektor Pariwisata.
PLN terus berupaya untuk memberikan layanan terbaik demi meningkatkan kepuasan pelanggan salah satunya dengan digitalisasi layanan yang bisa diakses 24 jam.
“Saat ini, pelanggan yang membutuhkan layanan PLN dapat mengakses melalui aplikasi PLN Mobile yang dapat dilakukan di mana saja kapan saja, petugas kami siap melayani," pungkasnya.