Generasi Micin Harus Hati-Hati! Ini Bahaya Keseringan Konsumsi Mie Instan!

20 Juni 2022 19:22 WIB
Ilustrasi Mie Instan
Ilustrasi Mie Instan ( https://www.freepik.com)

Mengandung MSG

Kebanyakan mie instan mengandung bahan tambahan yang dikenal sebagai monosodium glutamat (MSG), yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan.

Mengutip Healthline, meski MSG dinyatakan aman dikonsumsi, beberapa penelitian telah mengaitkan konsumsi MSG yang sangat tinggi dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti:

-Penambahan berat badan
-Tekanan darah tinggi
-Sakit kepala
-Mual.

Namun, penelitian lain tidak menemukan hubungan antara berat badan dan MSG ketika orang mengonsumsinya dalam jumlah sedang.

Beberapa penelitian juga menunjukkan MSG dapat berdampak negatif terhadap kesehatan otak.

Satu studi tabung reaksi menemukan bahwa MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak dewasa.

Meskipun MSG kemungkinan aman dikonsumsi dalam jumlah sedang, beberapa orang mungkin memiliki kepekaan terhadap MSG dan harus membatasi asupan itu.

Baca Juga: Satu Indonesia Kena Prank, MSG Ternyata Tidak Membuat Seseorang Bodoh 

Kondisi tersebut dikenal sebagai gejala kompleks MSG.

Penderita mungkin mengalami gejala, seperti:

-Sakit kepala
-Ketegangan otot
-Mati rasa
-Kesemutan.

Mie instan terakit penurunkan kualitas pola makan

Mengutip Healthline, beberapa penelitian telah menemukan bahwa konsumsi mie instan secara teratur dapat dikaitkan dengan kualitas pola makan yang buruk secara keseluruhan.

Sebuah penelitian membandingkan pola makan konsumen mie instan dan konsumen non-mie instan.

Konsumen mie instan secara signifikan mereka mengalami penurunan asupan:

-Protein
-Kalsium
-Vitamin C
-Fosfor
-Zat besi
-Niasin
-Vitamin A.

Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa konsumen mie instan mengalami peningkatan asupan natrium dan kalori dibandingkan dengan konsumen non-mie instan.

Mie instan juga dapat meningkatkan risiko mengembangkan sindrom metabolik, suatu kondisi yang meningkatkan risiko:

-Penyakit jantung
-Diabetes
-Stroke.

Sebuah studi 2014 mengamati pola makan 10.711 orang dewasa.

Ditemukan bahwa makan mie instan setidaknya 2 kali seminggu meningkatkan risiko sindrom metabolik pada wanita.

Dalam sebuah studi lainnya terhadap 3.450 orang usia dewasa awal, menunjukkan mereka yang mengonsumsi mie instan dikaitkan dengan penurunan kadar vitamin D.

Rendah serat dan protein

Mengutip Healthline, makan mie instan yang rendah serat dan protein berpotensi meningkatkan berat badan.

Satu porsi mie instan kemungkinan besar tidak akan mengurangi rasa lapar atau kenyang.

Penting diketahui bahwa protein telah terbukti meningkatkan perasaan kenyang dan mengurangi rasa lapar, menjadikannya zat yang berguna dalam menjaga berat badan.

Serat adalah jenis mineral yang bergerak perlahan melalui saluran pencernaan, membantu meningkatkan perasaan kenyang, sekaligus meningkatkan penurunan berat badan.

Baca Juga: 7 Negara Pemakan Mie Instan Terbanyak di Dunia! Indonesia Ikut Merajai 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm