Ambon,Sonora.Id - Banjir dan tanah longsor terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur Kota Ambon, Provinsi Maluku, Minggu (19/6). Peristiwa ini berlangsung pada pukul 08.00 waktu setempat atau WIT. Lima rumah warga rusak ringan akibat material longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon menginformasikan tidak ada warga yang menjadi korban akibat kejadian longsor tersebut. Rumah warga rusak dengan kategori rusak ringan. Pihaknya dan warga setempat telah memberikan pertolongan kepada keluarga terdampak longsor. Petugas dibantu aparat dan warga melakukan pembersihan material longsor.
Selain itu, BPBD setempat telah mendistribusikan logistik untuk penanganan darurat. Bantuan peralatan tersebut berupa karung, terpal, sekop dan gerobak.
Wilayah yang terdampak tanah longsor teridentifikasi di Kecamatan Sirimau (Kelurahan Batugajah, Soya, Batu Meja dan Waihoka), serta di Kecamatan Teluk Ambon (Kelurahan Tawiri). Pihak BPBD tidak menyebutkan lokasi terjadinya kerusakan rumah warga akibat longsor tersebut.
Sementara itu, banjir teridentifikasi di sejumlah kelurahan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Nusaniwe (Kelurahan Mangga Dua) dan Kecamatan Baguala (Desa Passo dan Nania). Laporan yang diterima Pusat Pengendalian Operasi BNPB menyebutkan banjir di wilayah tersebut telah surut pada sore ini, Senin (20/6).
Total rumah warga terendam 47 unit, sedangkan populasi terdampak sebanyak 55 KK atau 161 jiwa. BPBD tidak merinci keluarga terdampak dua bencana tersebut.
Pada kajian inaRISK, Kota Ambon memiliki 4 kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi, di antaranya wilayah yang terdampak pada Minggu kemarin. Demikian juga untuk potensi bahaya tanah longsor, inaRISK menyebutkan 5 kecamatan dengan potensi bahaya kategori sedang hingga tinggi, termasuk Kecamatan Sirimau dan Teluk Ambon.
Meskipun banjir telah surut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya susulan. Prakiraan cuaca esok hari, Selasa (21/6), beberapa kecamatan yang terdampak masih berpeluang berawan tebal hingga hujan ringan. Mengantisipasi bahaya banjir, pemerintah daerah dan masyarakat dapat bergotong royong untuk memastikan saluran air tidak terhalang, atau pun langkah kesiapsiagaan keluarga lainnya, seperti mengetahui rute dan tempat evakuasi sementara.
Di samping potensi bahaya banjir, warga diimbau waspada terhadap potensi tanah longsor yang dapat dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggai dan berdurasi lama. Upaya pencegahan dan mitigasi sejak dini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi lahan atau pun bukit di sekitar pemukiman. Lakukan evakuasi sementara apabila terdapat potensi bahaya longsor.