Sonora.ID - Lebih dari 2 tahun Indonesia berstatus pandemi, sehingga kebiasaan baru pun tercipta, salah satunya adalah kenyamanan dan kebiasaan untuk bekerja dari rumah, karena WFH dinilai lebih efektif dari berbagai aspek.
Namun, di sisi lain tak sedikit juga karyawan yang merasa tidak cocok dengan sistem WFH, termasuk salah satunya munculnya rasa sakit pada bagian bahu hingga leher belakang karena tegang dalam waktu yang lama.
Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena posisi bekerja yang tidak baik.
Dengan keterbatasan meja kerja dan kursi yang proper ketika bekerja di rumah, kondisi ketegangan pada leher belakang dan bahu ini agaknya sudah menjadi teman dekat para karyawan hingga eksekutif muda yang memang menghabiskan waktunya di depan layar komputer.
Melihat banyaknya keluhan leher tegang, dalam program Talkshow di Radio Sonora bersama dengan Dokter Sheila Agustini selaku Spesialis Saraf dari Mayapada Hospital menegaskan, ternyata tegang bagian leher belakang termasuk dalam sakit kepala.
Mengapa demikian?
“Sering kali dirasakan oleh eksekutif muda yang sering duduk di kantor, yang work from home. Ada istilahnya, lemesin, lemesin, karena memang ini (bahu dan leher belakang) tegang banget rasanya,” tegasnya.
Ternyata kondisi ini termasuk dalam jenis sakit kepala primer atau yang juga dikenal dengan tension headache.
Baca Juga: Studi: Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Kanker dan Kematian Dini