Keberadaan desa wisata diharapkan dapat menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
"Destinasi desa wisata ini sedang nge-hits banget, kita sekarang mendorong satu terobosan baru yaitu famtrip untuk pariwisata nusantara. Kemarin baru saja kami membawa rombongan dari Vespa World Days ke Desa Wisata Penglipuran di Bali dan mereka takjub dengan adat dan produk wisata yang ada di Desa Penglipuran," kata Menparekraf Sandiaga.
Famtrip ini diharapkan dapat lebih memperkenalkan desa wisata ke berbagai pasar wisatawan.
"Program-program (pengembangan desa wisata) kita terintegrasi. Ada Anugerah Desa Wisata Indonesia, juga famtrip untuk menjual destinasi-destinasi (desa wisata) ini yang selama ini belum menjadi pilihan utama dari wisatawan," kata Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga menyampaikan pula evaluasi atas sektor pariwisata Bali dimana tingkat kunjungan wisatawan terus menunjukkan pertumbuhan positif. Per hari ini tingkat kunjungan wisatawan mancanegara sudah sekitar 30 hingga 40 persen dibandingkan tingkat kunjungan wisman saat sebelum COVID-19. Sementara untuk wisatawan nusantara sudah mencapai 70 persen.
"(Pasar) Australia menjadi originasi terbesar dengan pertumbuhan yang sangat sehat," kata Menparekraf Sandiaga.