Palembang, Sonora.ID – Varian omicron BA4 dan BA5 sudah ditemukan di Indonesia.
Ahli Mikrobiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof. Yuwono kepada Sonora FM Palembang (21/06/2022) menjelaskan bahwa varian ini mucul pertama kali di Afrika selatan di bulan Januari dan puncaknya di bulan april. Pada bulan Mei, Juni varian ini masuk ke Indonesia.
“Gejalanya seperti omicron sebelumnya, gejalanya ringan tapi penularannya tinggi pada orang-orang yang belum vaksin,” ujarnya.
Meskipun pandemi sudah reda tapi masyarakat diharapkan memiliki kesadaran mengelola kekuatan secara mandiri, yaitu kebiasaan yang baik, pola hidup bersih dan sehat.
Virus atau mikroorganisme tidak mungkin lenyap, omicron memiliki mutasi yang sangat banyak, sangat mungkin mereka hidup atau beredar dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Kamu Pernah Merasa Gejala Ini? FIX! Kamu Terkena Omicron BA.4 dan BA.5
Kedepan bukan hanya covid saja tapi hal-hal lain seperti cacar monyet, virus hendra dan sebagainya, pendek kata mikroorganisme tidak akan selesai. Yang terpentng masyarakat bisa mawas diri apakah imun sedang baik atau tidak.
Setelah tercapai herd imunity maka yang paling efektif adalah booster karena penelitian menemukan bahwa omicron mampu menurunkan efektifitas vaskin hingga 30%. Pemerintah perlu mendorong booster dalam menghadapi omicron.
Virus bisa sembuh oleh orang itu sendiri tergantung imunitas orang itu. Bila kuat maka akan sembuh, bila lemah akan memperberat keadaan, oleh sebab itu penting menjaga imunitas tubuh dengan tidur cukup, makan dienakkan, aktifitas cukup, positif thinking dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat.