Makassar, Sonora.ID - Wali Kota, Danny Pomanto mengaku keberatan seiring tidak dilibatkan dalam rapat membahas proyek kereta api Sulawesi Selatan.

Padahal jalur rel akan memanfaatkan lahan fasilitas umum milik pemerintah kota setempat. Fasum yang dimaksud berlokasi di Jalan Salodong, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya.

"Kan saya keberatan (protes), selama ini tidak dianggap seenaknya bilang ini jalan itu fasum makanya saya tanya di forum itu apakah kalau fasum pemerintah kota tidak perlu minta izin," ujarnya, Selasa (28/6/2022).

Dia sempat mempertanyakan alasan dalam forum yang digelar beberapa waktu yang lalu.

Olehnya, merasa heran karena pihak balai menanggapi bahwa pembangunan harus ada izin dari pemerintah daerah.

"Balai kereta api bilang harus makanya harus lebih melibatkan kota saya bilang tidak sopan yah tapi harus anulah sombere sedikit lah masa tanah kita tidak bilang-bilang cap begitu" jelasnya.

Danny ingin jalur kereta api yang melintasi Makassar menggunakan desain melayang atau elevated.

Baca Juga: Makassar Lepas Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban 2022

Usulan tersebut telah disampaikan di hadapan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya Mei 2022 lalu. Namun hingga saat ini, belum ada keputusan.

"Makanya saya bilang keberatan kecuali elevated kalau tidak itu melanggar tata ruang. Tidak tau itu, kenapa kau tidak bilang baru kita punya tanah besar itu saya tanyakan itu karena kalau itu komersil harus diperhitungkan kita punya tanah itu tapi kita sepakat mengajukan ini langsung ke pak Menteri," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Sulsel, Iqbal Suhaeb mengatakan proyek kereta api tersebut masih akan dibicarakan lenih lanjut bersama tim dari Kementerian Perhubungan.

"Masih mau dibahas lagi, itu kan perencanaannya masih bisa berubah," katanya.

Baca Juga: Tambahan Modal Bank Kalsel Disetujui Rp291M, Pengesahan Bulan Depan