Sonora.ID - Manusia telah menemukan cara yang hampir tak terbatas untuk berhubungan seks - dan hal-hal untuk berhubungan seks.
Rasa ingin tahu dan eksplorasi seksual mahasiswa dapat meningkatkan minat terhadap fetisisme.
Dari sampel mahasiswa dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard, 22% mengatakan mereka tertarik pada fetish, dan 43% mengatakan mereka memiliki atau percaya bahwa mereka memiliki fetish.
Fetishisme didefinisikan sebagai bentuk perilaku seksual di mana kepuasan dikaitkan dengan objek, aktivitas, bagian tubuh yang tidak normal, dll.
Melansir psychologytoday, gangguan fetisistik adalah ketertarikan seksual yang intens baik pada benda mati atau pada bagian tubuh yang secara tradisional tidak dipandang sebagai seksual, ditambah dengan penderitaan atau gangguan yang signifikan secara klinis.
Baca Juga: KemenPPPA Pastikan Pendampingan Bagi Anak Korban Kekerasan Seksual di Kabupaten Bekasi
Istilah "fetisisme" berasal dari kata Portugis feitico , yang berarti "daya tarik obsesif". Hanya melalui penggunaan objek ini, atau fokus pada bagian tubuh ini, individu dapat memperoleh kepuasan seksual.
Bagi sebagian orang, hanya sebuah gambar objek fetish dapat menyebabkan gairah, meskipun banyak dengan fetish lebih suka (atau membutuhkan) objek yang sebenarnya untuk mencapai gairah.
Fetishist biasanya memegang, menggosok, merasakan, atau mencium objek fetish untuk kepuasan seksual atau meminta pasangannya untuk memakai objek tersebut selama hubungan seksual.
Fetish benda mati dapat dikategorikan menjadi dua jenis: fetish bentuk dan fetish media . Dalam sebuah fetish bentuk, bentuk objek itu penting, seperti sepatu hak tinggi.