Sonora.ID - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional/Indonesia Finance Deputy Sustainable Finance Working Group G20, Wempi Saputra mengatakan, untuk mendorong akselerasi penerapan program keuangan hijau, khususnya investasi berkelanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola, pemerintah memberikan beberapa insentif pembiayaan bagi perusahaan.
Hal itu disampaikan Wempi dalam Program G20 Harian Kompas berkolaborasi dengan East Ventures dalam Bincang Dua Puluh dengan tema “Building Sustainable Investing Ecosystem”, Kamis (30/06/2022).
Wempi menjelaskan insentif itu ialah, pertama insentif perpajakan. “Proyek-proyek green itu biasanya ada insentif pajak besarannya sesuai dengan nilai investasi, apakah itu bentuk tax holiday dan tax allowance, dan konteks ini memang kita belum punya satu standar Taksonomi Indonesia yang clear, yang komprehensif dan memang dipakai oleh keseluruhan aktor,” tutur Wempi.
Wempi mengatakan, berbicara investasi energi tidak mungkin hanya mengandalkan keuangan sendiri, untuk itu diperlukan mengundang investor.
“Investor akan selalu bertanya terkait proyek itu, keterlibatan korporasi seperti apa, posisi pemerintah seperti apa, jadi betul-betul faktornya itu banyak sekali. Nah insentif yang diberikan pemerintah untuk memastikan bahwa proyek ini sustainable,” ucapnya.
Baca Juga: Puan Harap Polri Makin Profesional dan Humanis ke Rakyat
Kemudian Insentif kedua ialah instrumen. ”Jadi misalnya kalau kita mendengar Indonesia sekarang sedang mengodok suatu platfoam yang disebut dengan energi transition mechanism (mekanisme transisi energi) ini kita tidak bisa pakai kantong sendiri kita kerjasama dengan Multilateral Development Banks (MDBs), kita undang ADB, kita undang filantropi, pemodal asing untuk berinvestasi di transisi energi. Targetnya kita mencari projek, mempensiunkan dini dari pembangkit-pembangkit batu bara untuk menunjang lebih reunable,” tuturnya.
Sementara itu, Wempi mencontohkan salah satu proyek yang sustainable Invesment ialah Mandalika.
“Contoh yang paling banyak dibicarakan di dunia internasional adalah Mandalika. Mandalika adalah exactly contoh sustainable Invesment, karena apa pada saat proyek itu dilakukan pertama kali dicek betul inklusivitasnya, keterlibatan lokal government, keterlibatan steakholder daerah. Pada saat dia pembebasan lahan merusak hutan atau tidak, pada saat di bangun projeknya berapa tenaga kerja lokal yang diberdayakan, kemudian pada saat mengunakan lahan rakyat proses pemindahannya kasar atau atau seperti apa, dan bahkan setelah proyek selesai semua masyarakat yang terdampak dari proyek itu dicek lagi kira-kira kesejahteraannya meningkat atau menurun,” ungkapnya.
Wempi mengatakan, proyek Mandalika ini akan menjadi platfoam ke depannya, dan akan terus di dorong untuk menuju sustainable Invesment.
Baca Juga: BREAKING NEWS, Menpan RB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia