Banjarmasin, Sonora.ID – Tren belanja baju bekas atau thrifting mulai menjamur beberapa tahun terakhir. Tak hanya dijual di pasar-pasar, sekarang barang bekas yang didominasi produk fashion juga mulai merambah toko online di media sosial.
Sebut saja Pasar Senen di Jakarta atau Pasar Dadakan Tugu Pahlawan di Surabaya.
Produk fashion dengan berbagai merk dapat ditemukan di kios-kios dadakan. Mau merk luar maupun dalam negeri dapat dipilih, tinggal pengunjung saja yang harus lebih teliti sebelum membeli.
Demam tren thrifting rupanya juga menular hingga ke Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sudah beberapa tahun ini, ruas Jalan Pangeran Antasari atau yang dikenal dengan sebutan Jalan Jati, menjadi pusat penjualan baju-baju bekas.
Mau baju olahraga? Ada. Kemeja santai? Ada. Bahkan jaket tebal dan jas pun dapat ditemukan di sejumlah kios yang buka dari siang hingga malam hari itu.
Baca Juga: Thrifting, Seni Menjual Kembali Pakaian Bekas dengan Cuan Menarik
Khusus untuk akhir pekan, para pedagang di Jalan Jati dan dari titik lain berkumpul di Pasar Subuh yang ada di kawasan Pasar Lima untuk memamerkan dagangan mereka. Ada yang digantung berjejer, ada pula yang hanya ditumpuk di atas alas terpal.
Pasar yang hanya buka pada hari Minggu itu beroperasi mulai pukul 6 pagi hingga 11 siang, Pasar Subuh akan dipenuhi pengunjung di sekitar pukul 7 hingga 9 pagi.
Hafiz (31), salah satu pengunjung mengungkapkan dirinya cukup sering ke Pasar Subuh, baik untuk sekadar cuci mata maupun mencari barang yang tertentu. Selain karena harganya murah, seringkali ada produk fashion bermerk yang kondisinya masih bagus tapi dijual dengan harga miring.
“Pernah dapat jas, celana panjang juga ada. Rata-rata di kisaran harga Rp25-40 ribu. Kalau lebih dari itu, masuk mahal sih,” tuturnya.