Makassar, Sonora.ID - Harga sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan jelang hari raya idul adha 2022.
Salah satunya cabai rawit dan memicu terjadinya inflasi di Sulawesi Selatan sebesar 0,33 persen pada Juni 2022. Andilnya 0,199 persen berdasarkan data yang diterima dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Kemudian disusul tomat, bawang merah dan telur ayam. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga seperti tarif angkutan udara, daging ayam ras, ikan bandeng, udang basah dan lainnya.
Kepala BPS, Suntono mengatakan, dari lima kota tempat dilakukan survei indeks harga konsumen, seluruhnya mengalami inflasi.
Baca Juga: Dukung Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik 24,6 Triliun ke PLN
Tertinggi terjadi di Kota Watampone sebesar 1,06 persen dan inflasi terendah terjadi di Parepare sebesar 0,11 persen.
"Pada bulan Juni 2022, inflasi gabungan 5 kota di Sulawesi Selatan mencapai 0,33 persen," ujarnya saat siaran pers melalui kanal youtube belum lama ini.
Dia menjelaskan, Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran. Misalnya kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,41 persen dan lainnya.
"Ada kelompok pengeluaran yang inflasi dan ada juga yang alami deflasi. Yang deflasi itu kelompok transportasi sebesar 0,91 persen. Sementara kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan," jelasnya.
BPS juga mencatat tingkat inflasi Sulsel secara tahun kalender sebesar 2,92 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 3,93 persen.