IDI: Dokter Umum dan Puskesmas Garda Terdepan Pencegah Stunting di Masyarakat

4 Juli 2022 15:40 WIB
Ilustrasi anak perempuan
Ilustrasi anak perempuan ( Freepik)

Sonora.ID - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan dokter umum di klinik dan puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) menjadi garda terdepan untuk menyebarkan informasi pencegahan stunting di masyarakat, mengingat stunting kerap tidak terdeteksi.

Oleh karena itu, untuk mendukung pencegahan stunting dan mencapai Jawa Barat Zero Stunting, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat didukung Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Barat memberikan pelatihan tata laksana cegah stunting dokter umum pada faskes tingkat pertama koordinator wilayah IV IDI Provinsi Jawa Barat.

"Di pelatihan ini, ada pengukuran antropometri, penyuluhan gizi selama kehamilan dan seribu hari kelahiran untuk mencegah generasi kekurangan gizi atau stunting," tutur Ilham Chaidir dalam keterangan resminya di Bogor, Jawa Barat.

Ilham Chaidir mengatakan, IDI Kota Bogor di tunjuk IDI Jabar untuk melaksanakan pelatihan cegah stunting di Korwil IV Jabar yang meliputi enam kota/kabupaten di Jabar, diantaranya Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok dan Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Ahli : Sebelum Legalisasi Ganja Medis Perlu Merobah Undang-undang Narkotika Dulu

"Pesertanya ada 150 dokter anggota IDI yang bertugas di klinik, puskesmas atau rumah sakit," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, Kota Bogor juga mencanangkan agenda penurunan prevalensi stunting.

Ada beberapa pengukuran prevalensi stunting, diantaranya data yang dikeluarkan Kemenkes RI dan dari bulan penimbangan bayi.

Dari data bulan penimbangan bayi, tingkat stunting di Kota Bogor kisaran dibawah 10 persen.

"Pelatihan ini mengajak dokter umum di Faskes swasta untuk menyamakan langkah mencegah stunting. Sekaligus menyelaraskan dengan target Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan target nasional," katanya.

Dedie berharap dengan langkah-langkah yang diambil mulai dari sosialisasi pencegahan pernikahan usia dini, peningkatan kesehatan calon pengantin dan pelatihan ini bisa terus menurunkan tingkat stunting di Kota Bogor dan Jawa Barat.

"Dari enam kecamatan, Kecamatan Bogor Selatan yang angka stuntingnya masih tinggi," sebutnya.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah menargetkan pada tahun 2024 kasus stunting di Indonesia turun hingga di bawah 14 persen.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm