Palembang, Sonora.ID – Perselingkuhan adalah terjadinya hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami atau istrinya yang mengarah kepada hubungan komunikasi dan interaksi seksual.
Terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab orang melakukan perselingkuhan sendiri.
Syarkoni, S.Psi, M.Psi, Psikolog RSUD Siti Fatimah Prov. Sumsel kepada Sonora (04/07/2022) mengatakan penyebab perselingkuhan tergantung dari masing-masing individu, ada yang disebabkan latar belakang ekonomi, komunikasi yang tidak terbina, jarang terjadi pertemuan fisik, interaksi dalam rumah tangga, pemenuhan kebutuhan seksual masing-masing pasangan, interaksi terlalu intens dalam dunia pekerjaan.
“Perselingkuhan bisa saja dalam bentuk komunikasi, zaman teknologi sekarang missal melalui chat, telpon kepada yang bukan pasangannya, mengarah ke orientasi untuk menjalin suatu hubungan. Komunikasi dulu awalnya kemudian mengarah ke pertemanan juga interaksi social,” ujarnya.
Baca Juga: Banyak Jenisnya, Ini Dia 4 Macam Perselingkuhan yang Harus Kamu Tahu
Perselingkuhan dalam pacaran dengan pernikahan berbeda. Menurutnya kalau pacaran hubungannya belum legal sementara pernikahan sudah sah secara hukum dan negara atau sesuai dengan norma adat atau agama.
Tapi dalam hubungan pacaran hubungan yang belum jelas secara hukum negara juga norma adat atau agama.
“Di luar pernikahan hubungan sebatas pertemanan atau pekerjaan dan tidak mengarah ke hubungan seksual,” tukasnya.
Perselingkuhan akan membuat kekecewaan bagi pasangan perselingkuhan. Dampak buruk bila terjadi hubungan seksual dan terjadi kehamilan akan berdampak psikologis bagi pasangan perselingkuhan atau korban.
Pasangan bisa melapor ke pihak berwajib, bisa terjadi konflik agresi bila diketahui pasangan yang menyelingkuhi.
Akan berdampak pada penuntutan pertanggungjawaban missal kepada laki-laki yang menyelingkuhi dan sebaliknya.
Ada yang sadar bahwa masing-masing pasangan berselingkuh dan sudah memiliki pasangan yang sah.
Ada juga yang tidak mengetahui karena tidak terbuka. Kebanyakan orang berselingkuh ada motif lain misalnya pasangan yang diselingkuhi mampu memenuhi kebutuhan ekonomi, dianggap mapan dan bisa memenuhi kebutuhan hidup sehingga mau diajak berhubungan.
Kalau perselingkuhan hanya sebatas komunikasi atau pertemuan diam-diam dan diketahui pasangannya sebaiknya diselesaikan secara baik-baik.
Namun, bila memang terjadi interaksi yang terlalu dalam misal terjadi hubungan seksual dan terjadi kehamilan maka perlu dikomunikasikan dengan pasangan sahnya dan diselesaikan dengan baik-baik sebab yang harus dipikirkan dampak dari perselingkuhan anak yang dilahirkan, harus menjadi tanggung jawab orangtuanya terlepas sah atau tidak.
Baca Juga: Hati-hati Si Doi Selingkuh! Cuma Ada 2 Golongan Darah yang Sikapnya Manis Banget
“Perselingkuhan sebaiknya tidak dilakukan tapi apabila terjadi biasanya karena ada permasalahan-permasalahan yang tidak terpenuhi atau tidak terselesaikan di atau kedua pasangan yang sah. Untuk mengetahuinya perlu ada assessment terhadap kedua pasangan yang sah apa permasalahannya. Permasalahan-permasalahan itu biasanya terjadi pada komunikasi, pertemuan yang kurang inten karena kesibukan, masalah ekonomi. Semua itu harus dicari secara jelas permasalahannya. Yang paling banyak karena kebutuhan ekonomi dan kebutuhan emosional dan interaksi,” ujarnya.
Agar tidak terjadi perselingkuhan sebaiknya masing-masing pasangan harus menyadari posisinya dan menjalani peran dan tanggung jawabnya masing-masing.
Suami harus bertanggung jawab kepada istri, memiliki kepedulian dengan pasangan, komunikasi dengan pasangan, perhatian, hubungan seksual.
Sebaliknya istri harus menjalankan peran sebagai seorang istri,mengurus rumah tangga, melayani suami, mendukung suami, memahami kondisi suami dan jangan menuntut berlebihan diluar kemampuan sumai.
Syukuri keadaan keluarga, dukung suami dan doakan untuk mencegah salah satu pasangan tidak nyaman di rumah.