"Terjadinya kumpulan darah yang tidak pada tempatnya," katanya dilansir dari Instagram @lambe_gosiip.
Gejala yang dirasakan Ruben berbeda-beda tergantung di mana posisi kumpulan darah tersebut berada.
"Biasanya menimbulkan berbagai penyakit tergantung darahnya. Itu apakah ada di atas atau di luar selaput otak, ada di bawah selaput otak atau ada di parenkim otak tersebut," jelas sang dokter.
"Nah jadi perbedaan lokasi perdarahan ini akan memperlihatkan suatu gejala-gejala yang berbeda-beda," paparnya.
Kendati sakit dan drop berkali-kali, Ruben Onsu masih tetap aktif menjalani kegiatan syuting dan pekerjaan lainnya.
Kebiasaan Makan yang Disebut Sebabkan Ruben Onsu Sakit
Ruben Onsu sempat mengungkap penyebab dirinya sakit hingga sempat terbaring lemas di ranjang rumah sakit.
Dalam salah satu video di kanal YouTube The Onsu Family, Ruben mengaku sering mengalami kelelahan hingga terlambat makan.
Penyebabnya kelelahan, kadang makanan yang gua eggak begitu suka gue lebih memilih untuk nahan nafsu makan," ujarnya dikutip dari Tribun Seleb.
"Terus kalau enggak kecapai tuh gue kesal. Mau cari yang serupa enggak ada, jadinya menunda makan. Jadi ketemu makannya lagi di malem," lanjutnya.
Penjelasan Medis Soal Dampak Buruk Kebiasaan Makan yang Salah
Kebiasaan buruk seperti telat makan, jarang minum bahkan begadang bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Dilansir Kompas.com, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), dr Ari Fahrial Syam, mengatakan jika kebiasaan tersebut dibiarkan bisa menyebabkan dampak serius, bahkan kematian di usia muda.
"Prinsipnya sudah ada ketentuan umum. Artinya istirahat musti cukup. Istirahat paling tidak enam jam, tidur enam jam. Tidur pada malam hari. Itu memang anjuran sehatnya seperti itu. Minum, harus cukup, 8-10 gelas per hari tergantung berat badannya. Kemudian makan tak boleh terlambat. Saya rasa bagaimana kita agar kembali sehat, mesti konsisten kembali lagi ke situ. Kalau tidak, bisa cepat meninggal muda itu," ujar Ari.
"Yang harusnya, istirahat tapi tak istirahat. Akhirnya yang terganggu daya tahan tubuh. Kalau daya tahan tubuh terganggu, dia akan rentan terhadap beberapa penyakit. Yang kena sering TBC, paru-paru, apalagi temannya ada yang infeksi, dan daya tahan tubuh kurang bisa penyakit paru-paru," kata Ari.
Ada baiknya untuk segera meninggalkan beberapa kebiasaan buruk tersebut dan mulai menjalankan gaya hidup sehat.
"Gaya hidup sehat. Tidur cukup, makan minum bergizi, minum cukup dan tak boleh terlambat. 8-10 gelas per hari. Makan tiga kali sehari, yang penting cukup kalorinya. Jam tidur, idealnya tidur malam. Bisa anda mulai jam 10-11 malam. Selama enam jam. Itu sudah bagus. Karena pada saat malam, suasana hening, memang hormon-hormon (aktif) dalam situasi seperti itu. Semua dalam keadaan rest, gelap, membuat tidur jadi lebih optimal," kata dia.