Makassar, Sonora.ID - Siapa yang tak kenal sambal? panganan berbahan dasar utama cabai ini menjadi primadona di meja makan kebanyakan orang Indonesia.
Boleh dibilang, sambal merupakan komponen lauk pauk yang paling digemari seluruh kalangan masyarakat.
Tak heran, banyak yang melirik sambal sebagai produk bisnis menjanjikan. Seperti ditekuni Asriyah Latief, owner sambal kemasan La Ribi.
Melalui program podcast Senin Inspirasi Smartfm, Asriyah menceritakan awal mula ia memulai bisnisnya tersebut.
Ia mengatakan, ide berbisnis muncul saat pandemi Covid-19 melanda tanah air sekitar dua tahun lalu.
Kala itu, ia berpikir bahwa tidak semua usaha terpuruk saat pandemi. Malah, kata Asriyah, pandemi memberi dorongan kuat dirinya untuk berbisnis kuliner.
"Sebelumnya saya bekerja sama orang, dan mengerjakan hal lain selain kuliner.
Saya pernah bekerja sebagai asisten pribadi, mendampingi membuat buku auto biografinya selama dua tahun. Jauh sebelum itu, saya juga pernah menjadi kontributor salah satu TV nasional di wilayah Sulawesi Selatan. Tapi gak enak jadi pegawai. saya orangnya tidak suka dibawah tekanan. Saya mau melakukan apa yang saya suka," kenang Asriyah.
Berkat dukungan dari sang kakak, Asriyah kemudian mantap memulai bisnis sambalnya. Ia menuturkan, sambal adalah salah satu produk yang dapat dikontrol produksinya. Terlebih, keluarga besarnya memang tergolong pecinta kuliner.
"Saya pernah dikirimin sambal dari Bali. serasa ada kurang. Di sisi lain keluarga saya, mulai dari kakek itu pintar masik. Makanya makanan di rumah harus enak. Keterampilan memasak menurun ke saya. Jadi saya bisa masak apa aja," tuturnya.
Ia pun tak menampik, bisnis sambal cukup bersaing. Sebab menurutnya, resep sambal sangat mudah ditiru dan dimodifikasi sedemikian rupa. Akan tetapi, hal itu tidak membuatnya patah semangat.