Mereka punya tanggung jawab secara langsung untuk mengingatkanmu ketika salah, sehingga membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Tapi, bila itu tak dilakukan temanmu, kamu patut curiga bahwa dia bukanlah orang yang mengharapkan kebaikan untukmu.
Membiarkanmu terus-menerus melakukan kesalahan justru alamat bahwa ia sebenarnya tak terlalu mempedulikanmu, kecuali di waktu yang tepat untuk bersenang-senang.
Ketika Kamu Tak di Dekatnya, Dia Membicarakan Keburukanmu
Ini adalah ciri kuat kepribadian seseorang yang gemar bersandiwara. Dengan kata lain, teman yang seperti ini ialah orang palsu yang dengan topengnya ingin menusukmu dari belakang.
Kalau ciri ini ada di diri seorang temanmu, kamu tak perlu susah payah mempertimbangkan untuk mulai menjauhinya sesegera mungkin.
Tidak Tahan Kalau Kamu Bahagia
Ciri ini punya kemiripan dengan yang sebelumnya.
Contoh peristiwa yang mengisyaratkan hal ini ialah ketika kamu menceritakan kebahagiaan atau sesuatu yang membuatmu senang, temanmu akan berupaya untuk mengalihkan topik pembicaraan.
Baca Juga: Menelaah Arti Kepercayaan dalam Sebuah Pertemanan
Jika hal tersebut terjadi, itu adalah alamat bahwa ia tak betah melihatmu bahagia, dan tentu saja, sikap seperti itu tak layak ada dalam diri seorang teman.
Hanya Mendatangimu Ketika Butuh
Secara umum, kebanyakan orang memang punya tabiat demikian.
Namun, jika ini dilakukan oleh temanmu, kamu berhak mempertimbangkan untuk terus dekat dengannya atau tidak.
Pasalnya, teman ialah orang yang bisa kamu andalkan di waktu yang baik atau teruk.
Mereka yang hanya datang di saat butuh dan meninggalkanmu ketika urusannya selesai hanya pantas hidup kesepian seorang diri karena tak punya rasa empati dan amat egois.
Baca Juga: Jauh dari Bahagia, Ternyata Punya Banyak Teman Malah Sebabkan Depresi?