Plt Gubernur Jatim Imbau Peternak Kooperatif Laksanakan Vaksin dan Laporkan Ternak Terinfeksi PMK

7 Juli 2022 17:00 WIB
 Plt Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat meninjau peternakan sapi perah di Kab. Pasuruan, Rabu (06/07/2022).
Plt Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat meninjau peternakan sapi perah di Kab. Pasuruan, Rabu (06/07/2022). ( Dok. Sonora Surabaya/Budi)

Surabaya, Sonora.ID – Plt Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menghimbau para peternak untuk kooperatif melaksanakan vaksinasi hewan dan melaporkan ternak yang terinfeksi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Hal tersebut disampaikannya saat meninjau Kelompok Ternak Anjasmoro di Kab. Pasuruan, Rabu (06/07/2022).

Di mana, 13 sapi di peternakan tersebut telah sedang dalam proses penyembuhan dari PMK sementara 2 sapi lainnya tidak bisa diselamatkan.

Emil mengatakan, pihaknya mengerti betul ketakutan yang dimiliki oleh para peternak.

Mengingat masyarakat biasanya akan mencap buruk peternakan bila ada hewan yang terkena PMK. Dengan begitu, nilai jual hewan akan merosot turun.

Baca Juga: Sosialisasi Pengurangan Kantong Plastik, DLH Surabaya Tegur 50 Outlet Pelanggar

"Ini sebenarnya sama betul seperti saat kita menghadapi virus Corona. Tapi kami membutuhkan sinergitas peternak agar lebih kooperatif. Supaya mereka sedini mungkin menginformasikan kalau ada ternak terdampak. Jangan berpikir nanti malah rugi kalau lapor, takut sapinya dicap sebagai sapi sakit dan harganya makin murah. Nggak nolong juga," ujarnya.

"Dan untuk vaksinasi, jangan menunda-nunda. Karena akhirnya kalau beneran sakit, malah makin merambah ke mana-mana dan makin gak sembuh. Tidak ada untungnya menyembunyikan situasi atau kondisi atau gejala dari sapi karena kalau dilaporkan, paramedis hewan pasti berusaha menyembuhkan dan membantu," lanjut Emil.

Mantan Bupati Trenggalek itu turut menjelaskan, format bantuan dan penanganan PMK juga sedang digodok lebih lanjut oleh pemerintah pusat.

Sampai dengan format final keluar, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota akan berusaha semaksimal mungkin mengurangi masalah yang ada.

"Format penanganan dan terkait hewan yang meninggal ini sedang digodok oleh pusat. Untuk saat ini, kami melalui Dinas Peternakan akan berkoordinasi  dan melibatkan jejaring dunia usaha yang memperoleh susunya dari sini. Kalau semua pihak mau peduli, Insya Allah pemulihan ini akan baik," imbuhnya.

Lebih jauh, Emil melaporkan bahwa hingga saat ini, vaksinasi hewan di Jawa Timur telah mencapai 67 persen dari total 364.000 dosis vaksinasi yang diberikan.

Capaian ini termasuk cepat, sebab 2 hari lalu tingkat vaksinasi masih berada pada angka 51 persen.

Baca Juga: Cegah Penularan PMK, Mobilitas Peternak Jatim yang Menolak Hewannya Divaksin akan Dibatasi

"Ini artinya kerja dari temen-temen vaksinator ini sangat cepat, sangat gigih. Kita yakin secara gradual akan bisa tercapai target vaksinasi ini," ucapnya.

Kepada para peternak, Emil juga berpesan agar jangan mudah melepas ternak sakit dengan harga yang sangat murah.

Karena selain dapat diupayakan kesembuhannya, harga-harga yang ditawarkan juga tidak masuk akal.

"Lebih baik ditunggu, diusahakan. Kalau ditawar Rp 2 juta, jangan dilepas. Karena harga ini tidak pas. Kasihan sekali ini. Kami tidak berharap ternak ini mati dan akhirnya membuat peternak merugi, tapi ayo, kondisi ini jangan dibuat lebih berat lagi untuk para peternak," pesannya.

Dalam kesempatan tersebut, Emil juga memberikan bantuan sarana pendukung dan obat-obatan PMK bagi Kelompok Peternak Anjasmoro yakni berupa disinfektan, analgesik, antihistamine (prodryl), antibiotik (amoxy 15% LA), vitamin (fertilizer), injectamin, spuit 10 cc (isi 100/box). Tak hanya itu, ia juga memberikan 30 paket sembako.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm