Penyelenggaraan WWF ke-10 diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi seluruh stakeholder untuk dapat berbagi ide, praktik, dan solusi terbaik dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan.
Beberapa sub-tema yang telah disampaikan pada saat seleksi di antaranya Water Integrated Conservation, Water Equity for Sustainable Development, Disaster Management for Global Water Challenge, Cooperation and Participation in Water Resources, Decision Support System for Water Management, dan Water Innovative Finance.
Baca Juga: Sekda Kalbar Ajak Kembangkan Perekonomian Melalui Desa Wisata
Target Dihadiri 100.000 Delegasi, Tingkatkan Sektor Pariwisata
World Water Forum merupakan wadah pertemuan para pemimpin negara, korporasi, NGO, media, dan masyarakat umum untuk mencari solusi yang berkaitan dengan manajemen air yang berkelanjutan.
Pada prinsipnya, WWF bertujuan untuk mewujudkan pencapaian agenda Sustainable Development Goals (SDGs) dan menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua pada tahun 2030.
Forum air dunia ini pertama kali diadakan pada tahun 1997 di Marrakesh, Maroko. Even WWF diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dan pada pertemuan ke-10, Indonesia menjadi tuan rumah yang akan dilaksanakan pada Juni 2024 di Bali.
Menteri Basuki mengatakan pada acara WWF 2024 di Bali ditargetkan akan dihadiri 100.000 peserta, delegasi, dan pengunjung serta 12 Kepala Negara, 56 Menteri, dan 172 negara.
Diharapkan dengan kehadiran para partisipan ke Bali tersebut, kegiatan World Water Forum tidak hanya memberikan pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia, tetapi juga mendatangkan devisa khususnya di sektor pariwisata.
Baca Juga: Presidensi G20 di Bali Bakal Melibatkan 100 UMKM dan 40 Hotel!
“Bisa kita bayangkan 100.000 orang tinggal sekitar satu minggu di Bali, tentu tingkat benefitnya untuk sektor pariwisata ada, sehingga juga dapat menggerakkan perekonomian lokal,” tutur Menteri Basuki.
Sementara Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan kesiapan Provinsi Bali sebagai tuan rumah perhelatan tinggkat internasional, baik dari segi teknis maupun infrastruktur.
I Wayan Koster berharap tidak diperlukan persiapan pembangunan infrastruktur yang signifikan di Bali mengingat sejumlah infrastruktur sudah dibangun untuk event G20 tahun 2022 ini.
“Bali sangat siap menjadi tuan rumah dan mendukung sepenuhnya acara internasional ini. Seperti dengan kearifan lokal Bali yakni Danu Kerti yang merupakan implementasi dari nilai-nilai untuk memuliakan dan menjaga kesucian dan kelestarian sumber air. Jadi kami berterima kasih Bali dijadikan tuan rumah untuk acara ini,” tutur I Wayan Koster.
Turut hadir dalam acara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR T. Iskandar, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yudha Mediawan, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rachman Arief Dienaputra, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja serta Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian PUPR dan perwakilan kementerian/lembaga/instansi di bidang perairan.
Baca Juga: Dukung Sektor UMKM, Pariwisata, dan Keuangan, Bank Indonesia Kalbar Gelar Saprahan Khatulistiwa