Sonora.ID - Beberapa orang kadang salah kaprah mengartikan kesehatan mental, yang justru dengan cara itu, mereka seringkali menyakiti hati orang lain.
Padahal, semua orang tentu tak mau membuat orang sakit hati, hanya dengan dalih 'menjaga kesehatan mental' mereka sendiri.
Namun, sayangnya, cara yang salah kaprah ini kerapkali justru dipromosikan oleh banyak influencer di sosial media, dibalut dalam konten yang menarik, namun sejatinya tak memenuhi standar otoritas keilmuan di bidang mental ataupun psikologi.
Kita sering mendengar 'jauhi orang-orang toxic!' yang kerap dikatakan para influencer, bukan?
Namun, pernahkah kita merunut kembali pikiran kita, bahwa mungkin dengan kecenderungan kita menilai orang-orang punya potensi menjadi toxic dan dengan mudahnya kita menjauhi mereka, kita sama saja membangun tembok besar yang menghalangi interaksi kita dengan sekitar?
Baca Juga: IDI : Hidup Sehat Adalah Hak Asasi Setiap Manusia
Maka, untuk merevisi kembali pemahaman kita soal usaha menjaga kesehatan mental dengan benar, kamu bisa menyimak beberapa penjelasan berikut.
Menjauhi Orang Toxic Memang Benar, Tapi Kita Harus Jadi Pribadi yang Toleran
Tak ada yang salah dengan ceramah influencer dan artis bahwa kita memang harus menjauhi mereka yang toxic.
Namun, perlu digarisbawahi, pemahaman seperti ini selalu membutuhkan penyeimbang, supaya kita tak menjadi orang yang mudah membuat fatwa dan berprasangka buruk dengan orang lain.