Koperasi awalnya didirikan sebagai upaya untuk menolong orang-orang yang terlilit utang dari rentenir atau lintah darat.
Baca Juga: DKUMPP Kubu Raya Dorong UMKM Naik Kelas
Berangkat dari persoalan itu, seorang bangsawan Jawa bernama Raden Bei Aria Wirjaatmadja mendirikan semacam bank simpan-pinjam yakni Hulp en Spaarbank pada 16 Desember 1886. Inilah bank perkreditan rakyat pertama di tanah air.
Selain itu, Raden Bei Aria Wirjaatmadja juga merintis De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank Der Inladsche Hoofden yang merupakan cikal-bakal Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Usaha Raden Bei Aria Wiraatmadja yang juga menjabat sebagai Patih Purwokerto itu mendapat dukungan dari kalangan pejabat pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Terlebih, kala itu sedang digalakkan politik etis atau politik balas budi. Usaha simpan-pinjam yang nantinya dikenal sebagai koperasi terus berkembang di Hindia Belanda atau Indonesia, bahkan kemudian menjadi gerakan rakyat.