Pontianak, Sonora.ID - Hubungan antara api dan air yang selalu terkesan berlawanan dan tak bisa bersatu berusaha direspon dengan cara yang berbeda oleh Rendy Putra Mahardhika pada pameran Nyala Keruh yang digelar sejak Rabu 13 Juli 2022 lalu di Kedai Kopi Fase, Pontianak.
Menyala dalam redam keruh air adalah gagasan utama yang terdapat dalam karya fotografi oleh Rendy Putra Mahardhika. Fatamorgana antara semangat dan ketenangan, antara atas dan bawah, antara refleksi diri dan kenyataan berusaha dibaurkan dalam 14 karya seni foto.
“Awalnya foto-foto ini gak berkonsep. Lalu aku ketemu sama teman-teman aku, salah satunya Rofi yang membuat syair atas karya-karya aku, dan dari syairnya itu yang mendeskripsikan isi hati aku,” ungkap Rendy.
Gagasan yang hadir dalam proses penciptaan karya fotografi tersebut tidak melepaskan aspek Harmony of chaos antara nyala air dan keruhnya api.
Baca Juga: Sebuah Pameran Tunggal oleh Rendy Putra Mahardhika Bertajuk Nyala Keruh
Harmony of chaos dapat dilihat dari api dan air yang membaur dalam kehidupan sehari-hari yang dipandang sebelah mata menjadi sesuatu yang dapat menimbulkan wacana baru bahkan pemahaman baru dari sesuatu yang tak dipandang.
“Foto-foto ini merupakan refleksi diri aku dari apa yang sudah aku lewati dan belum aku lewati. Banyak hal di dunia aku terjadi, aku melihat sesuatu apatis,” ucapnya.
Sang kurator pada pemaren Nyala Keruh, Naufal Aulia Fiermeiza mengaku agak kesulitan mengkurasi karya fotografi dari Rendy. Pasalnya, dari 40 karya yang ada, Naufal harus memilih 14 karya untuk dipamerkan. Setidaknya butuh waktu 1 bulan bagi Naufal untuk mengkurasi karya fotografi Rendy.
“Kesulitannya lumayan. Ketika kita menemukan 14 karya terbaik begitu kita udah mau produksi eh malah ragu ketika melihat foto yang lain kok kayak bagus yang ini,” tuturnya.