Leukemia anak juga sedikit lebih umum di antara anak-anak Hispanik dan anak-anak yang berkulit putih daripada di antara anak-anak Afrika-Amerika dan Asia-Amerika.
Baca Juga: Leukemia Serang Anak-Anak, Jajanan Favorit Si Kecil Ini Jadi Penyebabnya, Hindari Mulai Sekarang
Anak-anak dengan leukemia memiliki jumlah sel darah putih yang tinggi, tetapi sebagian besar sel-sel ini tidak berfungsi dengan benar. Ini karena sel-sel abnormal menggantikan sel darah putih yang sehat.
Sel darah putih membantu melindungi tubuh dengan melawan infeksi. Untuk alasan ini, infeksi berulang atau persisten dapat mengindikasikan bahwa seorang anak tidak memiliki cukup sel darah putih yang sehat.
Mengutip CNN, studi yang diterbitkan pada tahun 2018 di jurnal Nature Reviews Cancer menemukan bahwa leukemialimfoblastik akut (ALL), jenis kanker anak yang paling umum, dapat terjadi melalui proses mutasi genetik dan paparan infeksi.
Kurangnya paparan kuman dan virus di awal kehidupan seorang anak dinilai dapat berpotensi merusak sistem kekebalan tubuh anak.
Mel Greaves, penulis penelitian yang merupakan profesor di Institute of Cancer Research menyebut kanker ini bisa dicegah.
Baca Juga: Risiko Leukimia pada Anak Meningkat Jika Rumah Terlalu Bersih
Greaves percaya bahwa ketika bayi terpapar infeksi tak berbahaya selama tahun pertama, maka sistem kekebalannya akan diperkuat.
Selama 30 tahun belakangan ia melakukan peninjauan terhadap berbagai penelitian mengenai genetika, biologi sel, epidemiologi, imunologi, dan pemodelan hewan dari leukemia pada masa kanak-kanak, akhirnya Greaves mencapai kesimpulan.
"Penelitian ini secara kuat menunjukkan bahwa (kanker ini) memiliki penyebab biologis yang jelas, dan dipicu oleh berbagai infeksi pada anak-anak yang cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum siap," tuturnya dalam sebuah pernyataan.