2. Lagos, Nigeria
Garis pantai rendah Lagos terus terkikis, dan naiknya air laut yang disebabkan oleh pemanasan global menempatkan kota terbesar di Afrika itu dalam bahaya tenggelam.
Sebuah studi 2012 dari University of Plymouth menemukan bahwa kenaikan permukaan laut akan memiliki efek bencana pada aktivitas manusia di wilayah ini.
3. Houston, Texas
Sama seperti di Jakarta, beberapa bagian dari Houston tenggelam dengan kecepatan 2 inci per tahun karena pemompaan air tanah yang berlebihan.
Semakin banyak wilayah Houston yang tenggelam, semakin rentan terhadap bencana yang semakin sering terjadi seperti Badai Harvey, yang merusak hampir 135.000 rumah dan menelantarkan sekitar 30.000 orang.
Baca Juga: Riset: 10 Negara Paling Malas Jalan Kaki, Indonesia Beneran Nomor Satu
4. Dhaka, Bangladesh
Bangladesh menghasilkan 0,3% dari emisi yang berkontribusi terhadap perubahan iklim, tetapi negara itu menghadapi beberapa masalah terbesar dari kenaikan permukaan laut, menurut The New York Times.
Lautan dapat membanjiri 17% daratan Bangladesh dan diprakirakan akan menggusur sekitar 18 juta warganya pada tahun 2050.
5. Venesia, Italia
Venesia tenggelam dengan kecepatan 0,08 inci setiap tahunnya.
Untuk itu, Italia mulai membangun penahan banjir yang disebut Mose yang terdiri dari 78 gerbang di tiga saluran masuknya pada tahun 2003.
Sayangnya, ketika serangkaian badai melanda Venesia dan terjadi banjir parah pada 2018, proyek senilai 6,5 miliar dolar Amerika itu masih juga belum rampung.
Apabila hal ini terus dibiarkan, tidak mengherankan apabila Venesia menjadi salah satu kota yang terancam tenggelam dan hilang dari peta pada 2100 mendatang.
Baca Juga: Warganya Bar-bar Banget! 5 Negara Paling Tak Sopan di Dunia, Maaf Ada Indonesia