Sonora.ID - Kabar duka seakan bertubi-tubi hadir kepada keluarga presenter Ruben Onsu. usai sang istri Sarwendah sempat dirawat, kini Ruben Onsu baru saja ditetapkan menderita Empty Sella Syndrome.
Melansir Hopkins Medicine, empty sella syndrome dapat terjadi jika Anda memiliki sella tursika yang membesar. Ini adalah struktur tulang di mana kelenjar pituitari berada di dasar otak.
Ada 2 jenis Empty Sella Syndrome primer dan sekunder.
Empty Sella Syndrome primer yakni kelenjar pituitari biasanya diratakan. Tipe ini lebih sering terjadi pada wanita yang mengalami obesitas dan memiliki tekanan darah tinggi.
Ini juga telah dikaitkan dengan penumpukan cairan di otak.
Baca Juga: TERUNGKAP Ruben Onsu Ternyata Mengidap Empty Sella Syndrom, Apa Itu?
Sedangkan Empty Sella Syndrome sekunder kelenjar pituitari mungkin kecil karena perubahan genetik (mutasi), cedera, terapi radiasi, atau pembedahan.
Hingga saat ini, pakar kesehatan tidak mengetahui apa penyebab Empty Sella Syndrome primer.
Sementara untuk Empty Sella Syndrome sekunder dapat disebabkan oleh cedera, terapi radiasi, atau pembedahan. Empty Sella Syndrome bukanlah penyakit yang mengancam jiwa.
Banyak orang dengan Empty Sella Syndrom juga mengalami sakit kepala yang kronis.
Gejala Empty Sella Syndrome
Baca Juga: Mengenal Lesi Otak, Penyakit yang Diduga Diderita Ruben Onsu
Gejala bervariasi dari orang ke orang. Mereka juga bergantung pada usia Anda dan apa yang menyebabkan sindrom tersebut.
Gejalanya mungkin terlihat seperti masalah kesehatan lainnya. Selalu temui penyedia layanan kesehatan Anda untuk diagnosis.
Dalam beberapa kasus, Empty Sella Syndrome dikaitkan dengan peningkatan tekanan di tengkorak yang dapat menyebabkan cairan tulang belakang bocor dari hidung, pembengkakan saraf optik dalam mata, hingga timbulnya masalah penglihatan.
Bagaimana sindrom sella kosong didiagnosis?
Penyedia layanan kesehatan Anda akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Anda mungkin juga memerlukan tes ini:
CT-scan: Tes ini menggunakan sinar-X dan komputer untuk membuat gambar tubuh Anda. Ini membantu menemukan masalah.
MRI: Tes ini menciptakan tampilan 2-D dari organ atau struktur internal, terutama otak atau sumsum tulang belakang.