"Saya sangat bangga dan senang, dapat menyelesaikan tantangan ini. Angin adalah kendala yang membuat saya sempat menangis di tengah perjalanan. Karena angin tersebut membuat saya berputar-putar di tengah pantai dan bahkan hingga terjatuh," ucapnya.
Namun dengan kendala dan sedih yang dirasakan, Lukas Gallu mengaku doa merupakan hal utama yang menguatkannya dalam melanjutkan perjalanan ini.
"Tapi saya tetap bertekad menyelesaikan Challenge ini, saya hanya mampu menyertai doa yang kuat dalam perjalanan saya ini," tambahnya.
Bagi Lukas Gallu yang sudah sering memenangkan lomba stand up paddle hingga tahap Internasional.
Lukas Gallu mengelilingi Pantai di Bali, menggunakan stand up paddle dengan total jarak tempuh 453,75 Km. Ia pun berhasil memecahkan rekor MURI. Challenge ini tetap membuat tubuhnya bergetar pada hari pertama dan kedua.
"Tubuh saya sampai gemetar pada hari pertama dan kedua ketika Challenge ini. Karena tetap saja saya tumben mengendarai stand up paddle hingga 8 jam, dan itu saya lakukan tiap hari hingga hari ini (hari ke-16)," terangnya.
Baca Juga: Dihadiri Presiden Jokowi, Kota Medan Siap Jadi Tuan Rumah Harganas 2022
Selain ingin menyelesaikan m Challenge mengelilingi pantai di Bali ini, Lukas Gallu juga memiliki misi dalam perjalanannya untuk mengunjungi beberapa sekolah. Dan menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan alam terutama pantai.
"Ada 3 sekolah yang saya kunjungi untuk sosialisasi kepada mereka, tentang pentingnya menjaga kebersihan alam terutama pantai. Itu merupakan misi juga dalam Challenge ini," terangnya.
Ditanya mengenai harapan ke depannya, Lukas Gallu ingin mengajak generasi muda mengenal cabang olahraga stand up paddle ini.
"Harapan saya ke depannya, agar banyak generasi muda yang kenal dan menyukai cabang olahraga stand up paddle ini. Yang menarik kami yakin belum pernah ada seseorang yang mampu melakukan ini. Maka kami dengan bangga dan hormat rekor MURI ini akan kami naikan gradenya ke rekor dunia, dan kami mencatat sebagai The World Rekor," ucapnya.