Solo, Sonora.ID - Melanjutkan sukses dari penobatannya sebagai Kota Layak Anak Kategori Utama selama empat tahun berturut-turut oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), upaya Kota Solo untuk mewujudkan kota yang inklusif bagi anak kembali membuahkan hasil.
Kota Solo terpilih sebagai salah satu dari 20 kota di dunia yang berkesempatan untuk mengikuti program Street for Kids Leadership Accelerator.
Program yang digawangi oleh Global Designing Cities Initiative (GDCI) ini bertujuan untuk membentuk suatu jaringan global yang meliputi praktisi, ahli, dan perwakilan pemerintah kota untuk mengasah pengetahuan serta keterampilan masing-masing kota untuk meningkatkan kualitas mobilitas urban bagi anak-anak.
Beberapa kota lain yang juga terpilih untuk mengikuti program ini di antaranya adalah Melbourne (Australia), Bogotá (Kolombia), Abuja (Nigeria), Los Angeles (AS), Bologna (Italia), dan Istanbul (Turki).
Baca Juga: Resmi Umumkan NIK Jadi NPWP, Kanwil DJP Jateng II : Permudah WP Akses Layanan Pajak
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Ari Wibowo, menyampaikan bahwa keterlibatan Pemerintah Kota Solo dalam program Program Street for Kids Leadership Accelerator oleh Global Designing Cities Initiative merupakan komitmen lanjutan pemerintah untuk meningkatkan upaya dan kapasitas dalam mewujudkan Kota Solo sebagai kota yang aman dan nyaman bagi semua warganya, terutama kelompok rentan seperti anak-anak.
“Melalui program ini, kami harap dapat membagi praktik baik dari Solo di ranah internasional sekaligus mendapatkan inspirasi dan ilmu baru yang dapat kami terapkan agar anak-anak di Solo dapat menikmati ruang kota dengan aman dan nyaman,” ujar Ari Wibowo.
Dari Mei sampai November 2022, tim dari Kota Solo yang terdiri dari dua praktisi perencanaan kota inklusif dari Yayasan Kota Kita (‘Kota Kita’) serta satu perwakilan dari Dinas Perhubungan Kota Surakarta akan terlibat dalam pertemuan bulanan dengan GDCI dan perwakilan dari kota-kota terpilih untuk saling berbagi tantangan dan peluang yang dihadapi masing-masing kota.
Selain itu, para tim juga akan mendengar paparan dari pembicara tamu dan mempelajari berbagai keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk merancang jalanan yang lebih aman dan menyenangkan bagi anak-anak.
Pada akhir program, Kota Solo dan kota-kota terpilih lainnya juga memiliki kesempatan untuk dipilih kembali menjadi penerima hibah dan dukungan teknis untuk mengimplementasi proyek transformasi jalanan yang berorientasi pada anak di tahun 2023.