Pertemuan G20, Mendikbudristek Dorong Konsep Hidup Berkelanjutan Melalui Global Arts and Culture Recovery Fund

21 Juli 2022 10:30 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim ( BKHM Kemendikbudristek )

Sonora.ID - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan apresiasinya terhadap keikutsertaan para delegasi dalam memulihkan sektor kebudayaan. Apresiasi juga diutarakan atas dukungan para delegasi dalam menyusun draf deklarasi tingkat menteri bidang kebudayaan dan masukan terhadap inisiatif Indonesia, yakni Dana Global untuk Pemulihan Seni dan Budaya atau Global Arts and Culture Recovery Fund.

Hal ini disampaikan Mendikbudristek dalam acara pertemuan kedua Pejabat Tinggi G20 bidang Kebudayaan (second Senior Officials Meeting / SOM G20 Culture) yang dilaksanakan pada hari Selasa (19/07) secara hibrida.

Global Arts and Culture Recovery Fund merupakan inisiatif Presidensi Indonesia dalam G20 yang ditujukan sebagai bentuk bantuan bagi pelaku budaya yang terdampak pandemi, serta untuk memperluas penerapan gaya hidup yang berkelanjutan. 

Menteri Nadiem Makarim juga menjelaskan peran Global Arts and Culture Recovery Fund nantinya juga untuk membantu akselerasi pemberdayaan dan perkembangan ekonomi berbasis seni dan budaya. 

Baca Juga: Menkeu : Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 Penting untuk Sinkronisasi Kebijakan Fiskal dan Moneter

“Saya sangat percaya bahwa Global Arts and Culture Recovery Fund dapat membantu membangun perekonomian pasca pandemi serta mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan di masa depan,” tuturnya.

“Budaya yang sejatinya merupakan tradisi hidup berkelanjutan tentu dapat melengkapi pendekatan ekonomi yang sudah ada jika kita ingin mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi saat ini dan di masa depan,” tambah Menteri Nadiem Makarim.

SOM G20 bidang Kebudayaan mengusung lima agenda prioritas, yakni peran budaya dalam mendukung kehidupan yang berkelanjutan; dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial dari kebijakan berbasis budaya; pengelolaan bersama atas sumber daya budaya (cultural commoning) yang mempromosikan gaya hidup berkelanjutan di tingkat lokal; akses merata untuk peluang ekonomi budaya; dan mobilisasi sumber daya internasional untuk pemulihan berkelanjutan melalui pendanaan bagi sektor seni dan budaya yang terpukul selama pandemi.

Mendikbudristek menutup sambutannya dengan menekankan semangat gotong royong. 

“Mengusung semangat gotong royong, saya berharap kita dapat terus membangun diskusi sampai dengan pertemuan tingkat menteri kebudayaan G20 pada tanggal 12-13 September 2022 di Kawasan Candi Borobudur,” tambah Menteri Nadiem Makarim. 

Sebagai upaya untuk menyukseskan G20 bidang kebudayaan, Kemendikbudristek tengah menggelar sejumlah program, antara lain Ruwatan Nusantara di berbagai lokasi di Indonesia. Puncak dari Ruwatan Nusantara adalah Ruwatan Bumi, yang akan diselenggarakan di Kawasan Candi Borobudur pada perhelatan pertemuan tingkat menteri kebudayaan.

Baca Juga: Sri Mulyani : IMF Harapkan Presidensi G20 Indonesia Dukung Langkah Institusi Hadapi Krisis

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm