Banjarmasin, Sonora.ID - Sejak awal Juli 2022, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banjarmasin sudah menerima 10 laporan warga, terkait keberadaan sarang tawon dan lebah yang meresahkan.
Komandan Pleton Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banjarmasin, Ilham Pengabdi mengatakan, banyaknya laporan warga terkait keberadaan sarang tawon atau lebah ini, disebabkan adanya migrasi dari koloni serangga penyengat tersebut.
Namun diakuinya, banyaknya aduan masyarakat mengenai keberadaan sarang tawon atau lebih itu tidak diimbangi dengan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) yang tersedia.
"Sementara yang paling kita perlukan ini adalah penutup kepala dan sarung tangan. Karena dua item ini menjadi alat yang penting dalam menunjang proses evakuasi tawon dan lebah," pungkasnya.
"Tapi kita sudah mengajukan kepada pimpinan untuk mengadakan alat yang safety, semoga cepat disetujui," sambungnya lagi.
Baca Juga: Disurati Kementerian, Kekurangan Siswa di Banjarmasin Jadi Sorotan
Minimnya APD ini juga diakuinya, kerap kali membuat anggotanya cedera karena sengatan lebah atau tawon.
Seperti kejadian saat proses evakuasi sarang tawon vespa di atap rumah milik warga di Jalan Kayutangi II, Kelurahan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara belum lama tadi.
"Ada empat anggota kita yang tersengat serangan tawon. Tapi mereka langsung kita evakuasi ke unit ambulance milik warga yang saat itu sedang siaga di lokasi untuk diberikan pertolongan pertama," ungkapnya.