Adapun iri dapat diartikan sebagai keinginan agar nikmat dan kesenangan yang ada pada orang lain bisa hilang atau musnah.
Mudahnya: seorang iri adalah ia yang senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang.
Dalam teori tasawuf atau adab Islam, ada konsep yang menyebut bahwa ketika seseorang punya sifat iri, ia tidak akan bisa mengisi hatinya dengan keimanan.
Penyebabnya, iman kepada Tuhan tak bisa dicampur dalam hati yang di dalamnya juga ada rasa iri.
Maka, bayangkan saja, bila kita tak punya keimanan dalam hati, bagaimana mungkin kita bisa mati khusnul khotimah?
Cinta Dunia
Dalam Islam, kita harus meyakini bahwa apa yang terjadi saat menjelang maut atau sakaratul maut ialah apa yang selama ini menetap di hati kita.
Bila hati kita telah terlanjur cinta dengan dunia (jabatan, wanita, popularitas, harta, dan lain-lain), maka hal tersebutlah yang akan kita pikirkan ketika kita hendak mengembuskan napas terakhir.
Coba pikirkan, bila kita justru memikirkan dunia ketika hendak dicabut nyawanya, mana mungkin kita bisa mati khusnul khotimah?
Baca Juga: 5 Tanda Sakaratul Maut Menurut Islam, Salah Satunya Sering Mengantuk?