Sonora.ID - Kasus penangkapan mafia tanah belakangan ini menjadi topik hangat yang ramai diperbincangkan oleh banyak kalangan.
Bahkan, kasus ini diketahui turut melibatkan pegawai Badan Pertanahan Nasional.
Hal ini pun membuat publik was-was dan semakin waspada dengan menyeruaknya kasus ini.
Seperti yang diketahui, pada tahun 2021 lalu, sewaktu Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) masih dijabat oleh Sofyan A Djalil, Ia pernah membeberkan beberapa ciri daerah yang menjadi incaran mafia tanah.
Dilansir dari Kompas.com, misalnya, daerah dengan tingginya harga tanah serta daerah yang sedang berkembang menjadi target penyerobotan tanah oleh mafia.
Selain itu, biasanya ada masyarakat yang mengungkapkan di media sosial karena kecewa akan pelayanan pertanahan oleh BPN yang disebabkan mafia tanah.
"Kadang-kadang sekarang lagi hot isu mafia tanah, dikatakan mafia tanah. Oleh sebab itu, kami sangat hati-hati untuk menyatakan apakah betul kasus mafia tanah atau tidak," lanjut Sofyan.
Untuk mengetahui apakah kasus yang dialami seseorang di media sosial tersebut benar karena praktik mafia tanah atau tidak adalah melakukan investigasi secara akurat.
Baca Juga: Mafia Tanah Merajalela, Segera Lakukan Ini agar Tak Jadi Korban
Sehingga, hal ini diharapkan agar suatu kasus tidak langsung diklasifikasikan masuk dalam kasus mafia tanah.